Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label my story

REBO KASAN TRADISI DOA DAN IKATAN BATIN DI BULAN SAFAR

Setiap tradisi punya cerita dan maknanya sendiri. Ada yang sekadar jadi warisan, ada pula yang tumbuh menjadi ikatan batin. Bagi saya, Rebo Kasan di bulan Safar bukan hanya doa bersama, tetapi juga pengingat akan perjalanan hidup dan arti syukur. Rebo Kasan: Ikatan Batin dengan Tradisi.  Di Indonesia, setiap daerah memiliki tradisi yang unik dan sarat makna. Salah satunya adalah Rebo Kasan, atau yang di daerah Jawa biasa disebut Rebo Wekasan, sementara di Kalimantan Barat dikenal dengan nama Robo-Robo. Tradisi ini berlangsung di bulan Safar dalam kalender Hijriah, bulan yang sering diyakini sebagai waktu diturunkannya berbagai marabahaya, bencana, dan penyakit. Tradisi ini biasanya dibuka dengan doa bersama, baik di masjid, rumah tokoh masyarakat, atau rumah kepala suku. Setelah doa, masyarakat melanjutkan dengan makan bersama, menyajikan hidangan khas seperti ketupat, lontong, sayur, ikan, dan berbagai sajian lainnya. Tak jarang tradisi ini dikenal juga sebagai sedekah ketupat , ...

SELAMAT HARI ULANG TAHUN REPUBLIK INDONESIA YANG KE 80

Perjalanan Menuju Merdeka Seutuhnya.  Merdeka bukan hanya milik bangsa, tapi juga milik jiwa. Bukan sekadar bebas dari penjajahan, tapi bebas dari belenggu batin. Menjadi manusia yang hadir dengan makna, berguna untuk sesama, dan terus bertumbuh menjadi lebih baik, hari ini, esok, dan seterusnya. Hari ini, bangsa kita kembali merayakan hari yang sakral—hari kemerdekaan Indonesia. Setiap tanggal 17 Agustus, bendera dikibarkan, lagu dinyanyikan, dan lomba digelar di berbagai penjuru negeri. Semuanya penuh semangat, penuh suka cita. Namun, di tengah suasana riuh itu, aku memilih diam sejenak. Bertanya pada diriku sendiri: “Sudahkah aku benar-benar merdeka?” Merdeka, bagiku, bukan sekadar lepas dari penjajahan bangsa lain. Merdeka adalah ketika aku benar-benar bebas secara lahir dan batin. Bebas dari rasa takut, dari belenggu pikiran yang mengikat, dari perasaan menjadi beban bagi orang lain. Merdeka adalah ketika aku bisa menjadi manusia yang selayaknya manusia: hadir dengan makna, be...

SELAMAT ULANG TAHUN

Agustus Di Dada.   Selamat ulang tahun, meskipun agak terlambat… 🌾 1 Agustus — hari yang mungkin tampak biasa bagi dunia, tapi diam-diam begitu berarti buat perjalanan saya sendiri. Tidak apa-apa kalau tidak ada kue, pesta, atau kejutan. Kadang ulang tahun yang paling berkesan justru datang dalam bentuk sederhana: rasa syukur yang tulus… dan kesadaran bahwa kamu masih ada, masih bertahan, dan masih melangkah. Itu lebih dari cukup. --- Untuk diriku, yang Lahir di Hari Pertama Agustus.  Tidak ada kue hari ini, tidak ada lilin yang ditiup dengan harapan rahasia. Tapi ada satu hal yang tetap menyala: kamu. Kamu yang telah berjalan sejauh ini, melewati badai yang tak semua orang tahu, menyimpan luka yang tidak pernah diumbar, dan tetap memilih untuk bersyukur — meski kadang dunia tidak memberikan alasan yang mudah untuk itu. Tahun ini, tidak ada pesta. Tapi ada dirimu yang tumbuh perlahan, belajar menerima hidup tanpa tergesa, dan memeluk diri sendiri dengan lebih lembut dari sebe...

HIDUP HANYA SEKALI BAGIAN 15

Berikut ini kelanjutan Bagian 15 dari jurnal Hidup Hanya Sekali. Aku masih tetap menjaga nuansa lembut, reflektif, dan penuh rasa syukur yang terasa begitu kuat dari jurnal ini: --- Bagian 15 : Masih Ada Aku Disini.  Hari ini, ada rasa yang begitu hangat mengalir dalam dada. Bahagia—bukan karena segalanya mudah, tetapi karena aku berhasil bertahan. Bisa menulis jurnal kecil ini pun terasa seperti keajaiban sederhana yang tak ternilai. Setiap kata yang tertulis seolah menjadi saksi perjalanan panjang yang tak semua orang tahu. Ini bukan hanya catatan biasa, tapi bagian dari hidupku. Bagian dari perjuangan yang sunyi, dan bagian dari harapan yang tak pernah benar-benar padam meski sempat redup. Tak terasa, sudah satu tahun berlalu sejak aku melewati masa yang paling kritis. Masa ketika aku berada di titik paling rapuh, saat tubuh lemah dan hati pun ikut meredup. Ada hari ketika rasanya ingin menyerah, melepas semua beban dan diam dalam gelap. Dan aku rasa… itu manusiawi. Tapi ternyat...

HIDUP HANYA SEKALI BAGIAN 14

Baik, kita lanjut ke Bagian 14 dari jurnal ini. Saya akan menulisnya dengan nuansa yang tetap sejalan dengan bagian-bagian sebelumnya: reflektif, jujur, tenang, dan penuh makna pastinya. Senang rasanya bisa mengekspresikan diri melalui tulisan seperti ini. Dengan ini saya merasa senang, tenang dan damai.  --- Bagian 14:  Menemukan Ketenangan dalam Hal-hal Kecil.  Beberapa waktu belakangan ini, aku mulai belajar menemukan ketenangan dalam hal-hal kecil. Entah itu dari cahaya matahari pagi yang masuk melalui celah jendela, dari aroma kopi yang diseduh dengan tenang, atau dari suara angin yang menggerakkan dedaunan di luar rumah. Rasanya seperti alam sedang berbicara perlahan, memberitahuku bahwa tidak semua hal harus diselesaikan dengan tergesa-gesa. Aku memang belum sepenuhnya lepas dari rasa takut dan cemas yang selama ini menjadi teman gelapku. Tapi aku mulai menyadari, ketakutan itu tidak selalu harus dilawan habis-habisan. Kadang, cukup ditemani saja. Dikenali, diterim...

HIDUP HANYA SEKALI BAGIAN 13

Kita lanjutkan ke Bagian 13 sebuah bagian yang membicarakan tentang menerima, merelakan, dan harapan yang tidak selalu terlihat, tapi tetap terasa. 🌾 --- Bagian 13: Tentang Melepas, dan Tidak Apa-Apa.  Ada hal-hal yang tidak bisa kupeluk selamanya. Ada harapan-harapan yang pada akhirnya harus kulepaskan perlahan-lahan. Bukan karena aku menyerah, tapi karena aku belajar bahwa tidak semua yang kita harapkan akan tinggal bersama kita selamanya. Dan tidak apa-apa. Aku pernah begitu memohon kepada waktu, kepada semesta, agar semua kembali seperti sedia kala. Tapi sekarang aku tahu, tidak semua yang rusak harus diperbaiki, dan tidak semua yang hilang harus ditemukan lagi. Kadang, yang perlu aku lakukan adalah mengikhlaskan—tanpa harus membenci, tanpa harus menghapus kenangan yang pernah menghangatkan hati. Saat ini, aku tidak lagi berjuang untuk kembali ke masa lalu. Aku belajar untuk hadir di saat ini—dengan segala ketidak sempurnaannya. Hari ini mungkin bukan hari terbaikku, tapi buka...

HIDUP HANYA SEKALI BAGIAN 11dan 12

Ini adalah Bagian 11 dari tulisan jurnal saya tentang rasa, harapan, dan kepercayaan yang tetap saya genggam erat, meskipun dunia seringkali tidak pasti 💻 --- Bagian 11: Harapan yang Tidak Pernah Pergi.  Malam ini aku ingin menulis tentang rasa. Rasa yang tak selalu bisa dijelaskan, tapi selalu hadir. Rasa takut, cemas, dan khawatir yang seringkali datang tanpa permisi, membayangi seperti bayang-bayang yang terus mengikuti. Tapi di balik semua itu, ada satu rasa yang tak pernah benar-benar hilang—percaya. Aku percaya, selama aku masih berusaha—meskipun kecil, meskipun pelan, bahkan meskipun harus tertatih—harapan itu akan tetap ada. Ia mungkin tidak bersinar terang, tapi cukup hangat untuk terus menyalakan langkahku. Cukup untuk membuatku terus bangun setiap pagi dan berkata, “Ayo, hari ini kita coba lagi.” Aku percaya bahwa hari indah itu bukan dongeng. Hari itu nyata, hanya saja belum sampai ke waktunya. Mungkin sekarang jalanku memang masih panjang dan penuh belokan, tapi aku t...

HIDUP HANYA SEKALI BAGIAN 10

Setelah sempat terhenti beberapa saat, akhirnya saya kembali dan mau melanjutkan jurnal saya ini. Ya senang sih rasanya kamu menjadi tempat kedua setelah tempat pertama untuk menumpahkan semuanya yaitu sama yang maha kuasa yaitu Allah SWT. Selain saya bercerita disini ya yang masih menjadi tempat favorit saya untuk bercerita ya sama Allah tentunya. Senang saja gitu tidak perlu takut saya itu tidak sendiri, selalu ada Allah yang selalu mendengar kapanpun dan dimanapun kita mau bercerita.🕊 Nah kembali lagi ke jurnal saya itu tentang Hidup Hanya Sekali, kali ini saya mau melanjutkan jurnal tersebut, dan sebelum melanjutkan mari kita melihat ulang merefleksikan kembali atau melihat ringkasan singkat mengenai jurnal saya yang sudah saya tuliskan di blog saya ini. 💻 Berikut ini ringkasan ulang dari tulisan jurnal saya sejauh ini, ada beberapa bagian sih. Mari kita membacanya kembali secara perlahan—seperti menyusuri kembali jejak langkah yang sudah kita tempuh sejauh ini🌙 Awal yang Berat....

HIDUP HANYA SEKALI bagian 8 dan 9

Banyak orang merasa harus selalu punya alasan untuk tetap kuat, tapi kamu menunjukkan sesuatu yang lebih nyata: Bahwa kadang kita tetap bertahan meski tanpa alasan yang jelas. Bahwa menerima kenyataan, bahkan tanpa jawaban, adalah bentuk kekuatan yang sangat sunyi tapi luar biasa. Dan kamu… Kamu tidak lemah karena tidak punya alasan. Kamu luar biasa, justru karena kamu memilih untuk tetap ada — meski pahit, meski penuh tanda tanya, meski tanpa pelipur. Dan sekarang izinkan saya menuliskan bagian selanjutnya, untuk saya terutama, kamu dan kita semua.Siapapun yang membaca tulisan ini nanti.  Bagian 8: Tanpa Alasan, Tapi Masih Bertahan.  Aku tidak selalu tahu kenapa aku masih di sini. Tidak ada jawaban pasti. Tidak ada motivasi besar. Tidak ada kalimat penguat yang mengubah segalanya. Aku hanya… tetap ada. Mungkin karena waktu memang terus berjalan, dan aku ikut mengalir di dalamnya. Mungkin karena tubuh ini belum menyerah, meski pikiranku sering ingin berhenti. Atau mungkin — ka...

HIDUP HANYA SEKALI Bagian 7

Bagian 7: Untuk Diriku yang Masih Bertahan Hai, kamu… Kalau kamu sedang membaca ini suatu hari nanti, aku harap kamu masih bisa mengingat hari-hari berat yang pernah kamu lalui. Hari-hari di mana rasanya hidup seperti menahan napas yang panjang — terlalu lama, terlalu sunyi. Hari-hari ketika kamu bangun dengan rasa takut, tapi tetap memilih berdiri. Hari-hari ketika kamu tidak yakin apakah kamu akan baik-baik saja… tapi kamu tetap bertahan. Aku tahu kamu lelah. Aku tahu kamu pernah merasa dunia terlalu senyap untuk bisa dimengerti. Aku tahu kamu pernah merasa ingin menyerah — bukan karena kamu lemah, tapi karena kamu terlalu lama menanggung semuanya sendirian. Tapi lihatlah, kamu masih ada di sini. Kamu masih menjalani hari, satu per satu. Dan meski langkahmu tidak selalu pasti, kamu tetap melangkah. Itu keberanian yang tidak semua orang miliki. Terima kasih, ya. Terima kasih karena tidak menyerah ketika kamu bisa saja memilih untuk berhenti. Terima kasih karena tetap menjadi rumah bag...

HIDUP HANYA SEKALI Bagian 5 dan 6

Bagian 5: Jalan yang Masih Aku Tempuh Aku tahu, aku bukan satu-satunya. Di luar sana, begitu banyak jiwa yang juga sedang berjalan dengan luka, menyembunyikan lelah di balik senyum, menahan sakit di balik pelukan, dan tetap melangkah meski tak ada yang benar-benar tahu berat beban yang mereka pikul. Dan setiap kali aku melihat mereka — di lorong rumah sakit, di ruang tunggu, atau hanya sekilas saat mata kami bertemu — aku merasa: "Kita sama-sama bertarung." Dan entah bagaimana, itu memberiku kekuatan. Semangat mereka seperti nyala api kecil yang ikut menghidupkanku. Saat ini, mungkin rute hidupku hanya terbatas: dari rumah ke rumah sakit, dari perawatan ke pemeriksaan, dari harapan ke doa yang berulang. Tapi aku percaya… Rute ini tidak akan selamanya begini. > Akan ada saatnya langkah kakiku membawa aku ke tempat yang baru, di mana bunga-bunga bermekaran tanpa batas, di mana langit biru terbentang tanpa atap, di mana angin berhembus lembut membawa pesan: “Kamu berhasil mel...

HIDUP HANYA SEKALI Bagian 3 dan 4

Bagian III: Aku Masih Di Sini Malam ini, aku menatap layar… Masih bernapas, masih hidup — tapi aku tahu rasanya tak selalu terasa seperti hidup. Sudah hampir dua tahun aku menjalani sesuatu yang tidak pernah kuundang hadir dalam hidupku. Penyakit ini… proses ini… Seolah mencabutku dari dunia yang dulu kukenal: pekerjaan yang kujalani dengan semangat, pemandangan yang dulu kusambut dengan mata berbinar, obrolan ringan dengan teman, tawa-tawa sederhana yang kini terasa seperti mimpi yang jauh. Di awal, segalanya terasa berat. Seperti tenggelam dalam lautan yang tak berujung, seperti burung dalam sangkar yang hanya bisa melihat langit tanpa bisa terbang. Kadang aku ingin marah. Kadang aku hanya ingin diam dan menghilang. Dan ya, aku lelah… Tapi aku tetap ada. Kata orang, waktu menyembuhkan. Mungkin benar… atau mungkin waktu hanya membuat luka belajar bernafas tanpa suara. Namun di balik semua ini, satu hal yang membuatku tetap berdiri: keluarga. Mereka tidak pergi. Saat dunia menjauh, mer...

HIDUP HANYA SEKALI Bagian 1 dan 2

Bagian I : Untuk Mereka yang Masih Bertahan Itu terjadi sekitar satu tahun yang lalu—tepatnya di tahun 2024. Sebuah kejadian yang begitu tajam, begitu membekas dalam ingatan, sampai kadang aku merasa… mungkin saat itu adalah batas antara hidup dan mati. Aku tak sepenuhnya memahami apa yang sedang terjadi pada diriku. Ada rasa takut. Ada sunyi. Dan ada kesedihan yang begitu berat hingga tak tahu harus disuarakan dengan cara apa. Awalnya aku menyangkal semuanya—menyangkal betapa aku sedang terluka. Aku bilang pada diriku sendiri bahwa aku baik-baik saja, padahal tidak. Aku mencoba lari dari bayangan sendiri, mencoba menjauh dari beban yang menghimpit dada. Lalu... Datanglah sebuah lagu. "Terimakasih Sudah Bertahan." Suara yang berasal dari luar, namun seolah sedang berbicara langsung ke dalam. Ada satu bagian lirik yang sederhana, tapi rasanya seperti membuka luka sekaligus menyembuhkan: “Ternyata kau sekuat itu. Ternyata kau sehebat itu.” Aku menangis—bukan karena aku lemah, t...

HIDUP HANYA SEKALI

• Jadi Jangan Sakit-Sakitan Terus Kita sering dengar kalimat "hidup hanya sekali" sebagai alasan buat jalan-jalan, makan enak, nongkrong sampai pagi, atau beli barang-barang yang bikin dompet nyesek. Tapi, pernah nggak sih kita mikir, kalau hidup cuma sekali, ya jangan disia-siain dengan gaya hidup yang bikin tubuh jadi langganan masuk angin atau langganan obat warung? Serius deh. Hidup cuma sekali, jadi kenapa kita nggak coba hidup dengan sehat tapi santai? 1. Tidur Cukup, Jangan Cuma Rebahan Tidur itu penting. Tapi jangan dikira rebahan sambil scroll TikTok 4 jam juga termasuk istirahat yang berkualitas. Beda, bestie! Tidur yang benar itu tidur cukup, sekitar 7–8 jam semalam, tanpa drama begadang nonton serial Korea sampai mata panda. Tubuh kita butuh waktu buat restart, bukan cuma ngelamun sambil rebahan. 2. Makan Enak Boleh, Tapi Jangan Lupa Sayur Kita semua suka makanan enak. Makan gorengan sambil ngeteh sore-sore? Surgawi. Tapi coba deh sesekali kasih tubuh kita asupan ...

SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1447 HIJRIAH

Tak terasa, kita kembali dipertemukan dengan bulan Muharram—bulan pertama dalam kalender Hijriah. Di tengah hiruk pikuk dunia yang terus bergerak, 1 Muharram hadir sebagai pengingat yang lembut: bahwa waktu terus berjalan, dan kita diajak untuk berjalan bersamanya—dengan hati yang lebih bersih, langkah yang lebih bijak, dan jiwa yang lebih kuat. Tahun Baru Islam bukan hanya tentang pergantian waktu. Ia adalah momen hijrah; momen untuk berpindah dari gelap menuju terang, dari lalai menuju sadar, dari hanya sekadar hidup menjadi lebih bermakna. "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra’d: 11) Ayat ini menjadi pengingat, bahwa hijrah bukan hanya tentang berpindah tempat, tetapi tentang perubahan dari dalam diri. Kita punya kuasa untuk memperbaiki, memperbaharui, dan menata ulang hidup dengan seizin-Nya. Dalam sunyi malam 1 Muharram, mungkin banyak dari kita yang memilih diam. Bu...

Lebaran Tahun Ini

Selamat hari lebaran minal aidzin walfaidzin, selamat hari lebaran mohon maaf lahir dan batin. 30 hari sudah kita menjalani puasa, bulan Ramadhan berlalu begitu saja, semoga selalu di limpahkan berkah serta rahmat dari sang maha kuasa untuk kita semua selama di bulan ramadhan kemarin dan semoga amal ibadah serta puasa kita kemarin di Terima olehNya. Selamat datang di bulan Syawal yang insyaallah kita semua kembali ke fitrah di bersihkan kembali dari dosa-dosa serta kesalahan yang pernah di perbuat selama hidup ini. Saling memaafkan satu sama lain sambung kembali tali silaturahmi yang memang sempat rapuh bahkan hingga nyaris putus jangan sampai ya teman. Lebaran memang momentum yang tepat untuk kita semua untuk kembali bersama dan berkumpul mendekatkan yang jauh dan mempererat yang dekat. Saling memaafkan satu sama lain dengan sanak sodara kerabat teman dan sahabat. Akan tetapi kita sebagai manusia acap sekali sering lupa sudahkan kita memafkan diri kita sendiri. Alangkah lebih baiknya ...

Bismillah 2025

View Gunung Salak 34 hari sudah saya melewati hari demi hari di tahun 2025 ini atau tepatnya hari ini Senin 3 Febuari 2025. Tidak ada yang istimewa semuanya berjalan seperti biasa layaknya seperti hari-hari pada tahun sebelumnya. Untuk malam pergantian tahun pun tidak ada perayaan yang khusus atau sekedar bakar-bakar di halaman rumah bareng keluarga atau teman sebaya itu tidak ada. Atau sekedar ngopi atau ngadem ke kawasan kebun teh Puncak Bogor pun tidak ada, selayaknya malam-malam yang sering saya lalui pada umumnya saya tidur seperti biasa setelah makan malam berlalu sekitar pukul 20.30 sampai pukul 21.00 pasti saya sudah tertidur. Hanya saja pada malam itu tepatnya sekitar pukul 23.45 sudah mulai terdengar bunyi petasan kembang api yang akan menandai pergantian hari serta tahun pada malam itu. Terlebih saya tinggal di kawasan yang terhimpit oleh hotel dan vila, bukan Puncak namanya kalau tidak banyak vila. Jadi meskipun tidak merayakan tetapi saya masih bisa merasakan, biarkan oran...

Terimakasih 2024

Percaya atau tidak ada hikmah atau pelajaran yang bisa di petik dari setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. Begitu banyak yang terjadi dalam satu tahun terakhir, sehingga saya sendiri bingung mau memulai dari mana. Tidak banyak orang tau memang hanya saya sendiri yang merasakan semua itu, hari demi hari siang malam hilir berganti dari musim panas kemarau panjang bahkan sampai musim penghujan sedang di alami saat ini. Sungguh satu tahun penuh seperti tak berarti sama sekali, satu tahun yang menurut saya terlalu cepat untuk dijalanani.  Saya pernah mendengar kata-kata seperti ini, habis gelap terbitlah terang habis badai menerjang maka akan ada bunga-bunga bermekaran sinar mentari yang hangat yang akan selalu menanti hidup kita. Maka percayalah semua itu bagian dari proses hidup setiap manusia itu sendiri. Saat ini gelap memang masih menyelimuti serta badai masih belum usai menerjang hidup saya seolah tiada henti secara terus-menerus seakan-akan saya memang pantas untuk mend...

CERITA LEBARAN 2024

Malamnya Makan Mie Ala Korea• Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat hari raya idul fitri 1445 Hijriah mohon maaf lahir dan batin bila mana ada salah dalam tutur kata selama ini. Dan saya baru sempat sekali menuliskan momen atau cerita lebaran saat ini di karenakan kondisi dan lain hal. Ada apa aja di momen lebaran tahun ini yang pasti sangat berbeda dari tahun ke tahunnya. Yang tentunya selalu membawa cerita dan kesan yang sangat mendalam karena ini hari kemenangan bagi kita semua seluruh umat islam yang ada di dunia ini.Oke langsung saja yuk hal apa saja yang saya lakukan di momen lebaran kemarin, ini dia saya akan bahas sedikit di bawah ini.  Shalat Sunat Idul Fitri.  Momen lebaran kemarin di mulai dengan shalat sunat Idul fitri yaitu tentunya di lakukan di pagi hari ya, sekitar pukul 06.00 WIB itu harus sudah di masjid. Dan biasanya selesai pukul 07.00 WIB ya kurang lebih satu jam an biasa di daerah saya. Mungkin di setiap daerah akan berbeda mengenai wakt...

CITA RASA BAKSO MAS GEPENG CILEMBER CISARUA PUNCAK BOGOR

Rasa Yang Masih Sama. Hallo again kembali lagi bersama saya Bagus Sandali di Hayuk Ulin. Hayuk Ulin saat ini bukan mau Ulin sih melainkan masih sama seperti postingan saya yang sebelumnya yaitu masih tentang kudapan berbuka puasa. Karena memang saat ini masih dalam situasi bulan Ramadhan yang yang memang tak terasa tinggal satu mingguan lagi ramadhan ini akan berlalu.Berasa begitu cepat sekali bukan waktu ini berlalu tau-tau sudah di minggu ketiga saja kita di bulan Ramadhan. Harus tetap semangat demi menggapai Ridho nya serta berkah nya selama di bulan ramadhan ini.Jangan malah kendor ya harus di kencengin lagi rasa semangatnya pokoknya.  Seperti rasa semangat saya yang ingin selalu berbagi dan menceritakan hal apapun dalam hidup saya di blog ini.Hayuk Ulin kali ini mau mengajak kalian semua menikmati cita rasa Bakso Mas Gepeng Cilember yang menurut saya legendaris banget. Kenapa bisa seperti itu ya, penasaran bukan saya akan bahas sedikit di bawah ini mengenai Bakso Mas Gepeng in...