Langsung ke konten utama

Berjalan Ke Bukit Paseban Megamendung Bogor Jawa Barat

View Gunung Salak


On The Way Nyebur Di Curug Cibulao

•••Kala itu pagi sekitar pukul 04.30 waktu Indonesia Barat saya bergegas bangun dan menjalankan kewajiban saya sebagai umat Islam, yaitu salat subuh sebelum akhirnya saya bergegas dan siap-siap untuk melakukan tracking ke bukit Paseban Megamendung Bogor Jawa Barat.
Waktu itu hari Kamis tepat pada tanggal 21 Desember 2023, ini menjadi perjalanan terakhir saya di 2023 dan menjadi penutup akhir tahun yang memang sangat mengesankan ini. Ini salah satu bentuk apresiasi pada diri saya sendiri ceritanya perayaan kecil-kecilan. Sangat sederhana memang saya hanya melakukan tracking full dari rumah ke bukit yang tidak begitu jauh dari rumah yaitu di belakang rumah namanya Bukit Paseban kalau dilihat dari jarak bukit ini berkisar 6 sampai 7 km dari rumah, ini akan menjadi perjalanan yang sangat menyenangkan walau saya hanya seorang diri justru memang ini yang saya inginkan sebuah ketenangan yang menyenangkan walau Berujung kesepian. 
Tapi sejujurnya saya tidak pernah merasa kesepian walau ke manapun itu saya pergi terlebih seorang diri seperti ini, karena saya selalu menanamkan satu hal dalam diri saya yaitu dia Yang Maha Agung yang maha punya segalanya sang pemegang kehidupan Siapa lagi kalau bukan Allah SWT. Alhamdulillah ya walaupun saya bukan seorang hamba yang taat saya hanya manusia biasa yang selalu Rapuh dan ceroboh dan masih belum bisa menjalankan dengan sempurna setiap kewajiban yang memang harus saya lakukan serta terhindar dari larangan-larangan ya memang sudah ditentukan. Sekali lagi saya hanya manusia biasa yang penuh dengan dosa dan tidak pernah luput dari dosa serta salah dan khilaf, tetapi jauh di dalam lubuk hati saya yang paling dalam selalu menyimpan dia karena dialah maha segalanya bagi saya tidak ada yang lain selain dia yaitu Allah SWT.
Oke Sudah ya curhatnya si paling kesepian ceritanya balik lagi ke topik utama pembahasan kali ini yaitu tracking ke bukit Paseban Megamendung Bogor Jawa Barat. Untuk segala persiapan saya sudah mempersiapkan dari semalam atau dari hari sebelumnya, tidak banyak sih karena perjalanan ini hanya tracking dan akhirnya turun lagi atau anak gunung biasa menyebutnya tektok. Saya Star di pagi hari dan mungkin siang pun sekitar pukul 02.00 WIB saya akan kembali, tetapi untuk mencari perlengkapan mendaki seperti daypack Tumblr tempat makan dan lain sebagainya itu harus dilakukan dari sebelum-sebelumnya. Mengingat barang-barang tersebut memang jarang sekali saya pakai jadi segalanya harus dipersiapkan. 
Ketika dirasa semuanya sudah siap saya pun bergegas untuk berangkat tidak banyak sih yang saya bawa hanya satu tas gendong atau daypack berukuran kecil dengan membawa makanan minuman serta baju ganti dan handuk tentunya karena saya di sana kan mau menikmati kesejukan air Curug cibulao. 
Oke pukul 05.30 WIB saya memulai perjalanan ini tidak lupa dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim semoga semuanya berjalan dengan lancar dan bisa kembali dengan selamat. 

Sarapan Bubur dulu

Tampak Penjual Bubur Ayam

Dengan udara saat itu terasa dingin dan sejuk serta sedikit pancaran sinar mentari yang mulai terlihat dari balik perbukitan. Rute saya kali ini seperti biasa melalui jalan desa Cilember lalu masuk belok kiri ke Jalan Pesantren, di jalan Pesantren saya berhenti sejenak untuk mengisi perut atau sarapan terlebih dahulu guna menambah energi supaya kuat di jalan nanti. Sarapan saat itu saya memakan bubur ayam lokal yang harganya sangat murah sekali yaitu satu porsinya hanya Rp5.000 saja, dengan cita rasa ya Menurut saya enak lumayan buat ganja perut, dan bubur ini memang sudah sangat lama sekali setiap kali saya melintas Saya ingin sekali rasanya mencoba bubur ini dari tahun ke tahun tetapi baru bisa merasakan bubur ini di tahun ini di penghujung tahun 2023.

View Gunung Gede Pangrango

Indahnya buah kapuk berjatuhan

30 menit kemudian saya sampai di persimpangan warung kopi Paseban atau warmak kopi Paseban, ini menjadi tempat favorit saya beristirahat di tengah perjalanan saya karena di sini saya bisa sambil menikmati view gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango yang terpampang jelas di depan mata di pagi hari dengan cuaca begitu cerah semakin menambah keindahan serta menambah semangat saya untuk melanjutkan perjalanan kembali.
Lanjut setelah itu selang beberapa menit kemudian atau bisa dibilang 45 menit saya kembali beristirahat di tempat favorit saya yaitu di atas tanjakan sebelah kanan biasanya ada kayak semacam dudukan atau bale. Di situ juga menjadi tempat menikmati keindahan view Gunung Salak dari ketinggian sembari menghela nafas. 

Ini tanjakannya guys

Perkebunan sayur Bukit Paseban

Tidak lama setelah itu akhirnya saya sampai di Curug cibulao di gerbang yang sedang diperbaiki oleh warga sekitar saya berjalan lurus mengarah ke perkebunan warga perkebunan sayur untuk sekedar mengambil momen karena sangat indah sekali untuk diabadikan dengan kondisi langit yang begitu cerah saat itu. Baru setelah itu saya pun kembali ke Curug dan tidak berlama-lama lagi saya langsung membeli tiket dan mengambil life jaket. Tidak ada yang berubah semuanya masih sama saja seperti dulu hanya saja ada perubahan di tiket yang dulu itu masih berkisar Rp22.000 untuk 1 orang sudah termasuk life jaket. Tapi untuk saat ini untuk harga tiketnya berkisar Rp25.000 untuk satu orangnya sudah termasuk life jaket. 
Ini tiketnya ya guys ya



Rokok sempat bengkok

Selamat datang di Curug cibulao saya menjadi pengunjung pertama saat itu dan senang rasanya bisa menikmati keindahan alam yang tersaji saat itu walau hanya sebentar. Karena setelah itu datang rombongan atau pengunjung lain dari mulai anak muda sampai Keluarga Cemara serta pasangan muda-mudi yang ingin merasakan kesegaran air Curug cibulao ini. Niat hati ingin merasakan private waterfall tapi Alam berkata lain ramai seketika langsung datang maklum lagi musim liburan Jadi wajar saja orang lain juga ingin menikmati keindahan alam seperti ini.
Tidak lupa setelah saya bersuka ria loncat sana loncat sini nyebur berenang-berenang main air intinya full basah, saya langsung menyantap makanan yang saya bawa dari rumah yaitu memaksakan Mamah saya sendiri. Kenapa perut terasa sangat lapar jadi Saya memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu sebelum akhirnya bergegas bersih-bersih ganti baju dan kembali untuk pulang. Dan berakhir sudah perjalanan singkat saya tracking ke bukit Paseban yang tentunya menikmati sejuknya air di Curug cibulao Megamendung Bogor Jawa Barat. Terima kasih Senang tentunya bisa berjalan ke tempat indah seperti ini ya walaupun hanya dengan berjalan kaki setidaknya bisa membuat hati dan pikiran saya menjadi tenang. Karena kalau bukan kita siapa lagi, hanya diri sendiri lah yang tau bagaimana caranya membuat diri ini menjadi bahagia, selalu bahagia, dan tetap bahagia. 
Terimakasih sudah bertahan sejauh ini terimakasih 2023.

At Location. 
Curug Cibualo Megamendung Bogor Jawa Barat 21 Desember 2023.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SELAMAT HARI ULANG TAHUN REPUBLIK INDONESIA YANG KE 80

Perjalanan Menuju Merdeka Seutuhnya.  Merdeka bukan hanya milik bangsa, tapi juga milik jiwa. Bukan sekadar bebas dari penjajahan, tapi bebas dari belenggu batin. Menjadi manusia yang hadir dengan makna, berguna untuk sesama, dan terus bertumbuh menjadi lebih baik, hari ini, esok, dan seterusnya. Hari ini, bangsa kita kembali merayakan hari yang sakral—hari kemerdekaan Indonesia. Setiap tanggal 17 Agustus, bendera dikibarkan, lagu dinyanyikan, dan lomba digelar di berbagai penjuru negeri. Semuanya penuh semangat, penuh suka cita. Namun, di tengah suasana riuh itu, aku memilih diam sejenak. Bertanya pada diriku sendiri: “Sudahkah aku benar-benar merdeka?” Merdeka, bagiku, bukan sekadar lepas dari penjajahan bangsa lain. Merdeka adalah ketika aku benar-benar bebas secara lahir dan batin. Bebas dari rasa takut, dari belenggu pikiran yang mengikat, dari perasaan menjadi beban bagi orang lain. Merdeka adalah ketika aku bisa menjadi manusia yang selayaknya manusia: hadir dengan makna, be...

REBO KASAN TRADISI DOA DAN IKATAN BATIN DI BULAN SAFAR

Setiap tradisi punya cerita dan maknanya sendiri. Ada yang sekadar jadi warisan, ada pula yang tumbuh menjadi ikatan batin. Bagi saya, Rebo Kasan di bulan Safar bukan hanya doa bersama, tetapi juga pengingat akan perjalanan hidup dan arti syukur. Rebo Kasan: Ikatan Batin dengan Tradisi.  Di Indonesia, setiap daerah memiliki tradisi yang unik dan sarat makna. Salah satunya adalah Rebo Kasan, atau yang di daerah Jawa biasa disebut Rebo Wekasan, sementara di Kalimantan Barat dikenal dengan nama Robo-Robo. Tradisi ini berlangsung di bulan Safar dalam kalender Hijriah, bulan yang sering diyakini sebagai waktu diturunkannya berbagai marabahaya, bencana, dan penyakit. Tradisi ini biasanya dibuka dengan doa bersama, baik di masjid, rumah tokoh masyarakat, atau rumah kepala suku. Setelah doa, masyarakat melanjutkan dengan makan bersama, menyajikan hidangan khas seperti ketupat, lontong, sayur, ikan, dan berbagai sajian lainnya. Tak jarang tradisi ini dikenal juga sebagai sedekah ketupat , ...

SELAMAT ULANG TAHUN

Agustus Di Dada.   Selamat ulang tahun, meskipun agak terlambat… 🌾 1 Agustus — hari yang mungkin tampak biasa bagi dunia, tapi diam-diam begitu berarti buat perjalanan saya sendiri. Tidak apa-apa kalau tidak ada kue, pesta, atau kejutan. Kadang ulang tahun yang paling berkesan justru datang dalam bentuk sederhana: rasa syukur yang tulus… dan kesadaran bahwa kamu masih ada, masih bertahan, dan masih melangkah. Itu lebih dari cukup. --- Untuk diriku, yang Lahir di Hari Pertama Agustus.  Tidak ada kue hari ini, tidak ada lilin yang ditiup dengan harapan rahasia. Tapi ada satu hal yang tetap menyala: kamu. Kamu yang telah berjalan sejauh ini, melewati badai yang tak semua orang tahu, menyimpan luka yang tidak pernah diumbar, dan tetap memilih untuk bersyukur — meski kadang dunia tidak memberikan alasan yang mudah untuk itu. Tahun ini, tidak ada pesta. Tapi ada dirimu yang tumbuh perlahan, belajar menerima hidup tanpa tergesa, dan memeluk diri sendiri dengan lebih lembut dari sebe...

HIDUP HANYA SEKALI BAGIAN 15

Berikut ini kelanjutan Bagian 15 dari jurnal Hidup Hanya Sekali. Aku masih tetap menjaga nuansa lembut, reflektif, dan penuh rasa syukur yang terasa begitu kuat dari jurnal ini: --- Bagian 15 : Masih Ada Aku Disini.  Hari ini, ada rasa yang begitu hangat mengalir dalam dada. Bahagia—bukan karena segalanya mudah, tetapi karena aku berhasil bertahan. Bisa menulis jurnal kecil ini pun terasa seperti keajaiban sederhana yang tak ternilai. Setiap kata yang tertulis seolah menjadi saksi perjalanan panjang yang tak semua orang tahu. Ini bukan hanya catatan biasa, tapi bagian dari hidupku. Bagian dari perjuangan yang sunyi, dan bagian dari harapan yang tak pernah benar-benar padam meski sempat redup. Tak terasa, sudah satu tahun berlalu sejak aku melewati masa yang paling kritis. Masa ketika aku berada di titik paling rapuh, saat tubuh lemah dan hati pun ikut meredup. Ada hari ketika rasanya ingin menyerah, melepas semua beban dan diam dalam gelap. Dan aku rasa… itu manusiawi. Tapi ternyat...

PESONA INDAHNYA BUKIT DAOLONG 800 MDPL SENTUL CITY BOGOR JAWA BARAT

Via Gunung Ciung• Bukit DAOLONG adalah sebuah perbukitan yang terletak di kawasan Sentul City. Dengan akses utama yaitu melalui pintu masuk Cibuluh Land Sentul City biasanya orang-orang dalam melakukan pendakian menuju Bukit DAOLONG ini.Selain Cibuluh land sebenarnya masih banyak sekali akses menuju Bukit Daolong ini, seperti melaui Wangun Bukit Panasin, Gunung Pancar, Gunung Ciung, Pondok Pemburu, Pasir Limo Curug Kencana Sentul City dan masih banyak lagi.  Bukit Daolong ini berlokasi di Sentul City Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor Jawa Barat. Dan akses yang saya gunakan saat itu melalui Gunung Ciung masuk dan keluar saya malalui gunung ini.Kenapa saya memilih gunung Ciung ini ? Karena Gunung Ciung ini selain dekat dari rumah dan akses menuju Gunung Ciung ini juga sangat mudah. Saya sangat suka sekali sama Gunung Ciung ini, meskipun saat pendakian pertama saat itu di sambut dengan air hujan serta kabut yang tebal dan jalur track yang sangat licin dan ten...