Langsung ke konten utama

PESONA PANTAI UJUNG GENTENG SUKABUMI JAWA BARAT



Sukabumi adalah salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat.Letaknya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor,Kabupaten Cianjur,dan Kabupaten Lebak yaitu Provinsi Banten.Sudah tidak umum lagi Sukabumi terkenal dengan Pelabuhan Ratunya yang begitu melegenda hingga sekarang dan sudah tidak asing lagi di telinga kita sebagai masyarakat Indonesia.
Kerena Sukabumi berada di selatan Pulau Jawa,jadi sudah tidak asing lagi di telinga kita yaitu yang terkenal adalah keindahan Pantainya.Hingga sekarang Sukabumi masih menjadi tempat favorit bagi para penikmat pantai baik itu dari Jakarta,Bogor dan sekitarnya,karena keindahan alamnya serta Pantai-pantainya yang begitu banyak terdapat di sepanjang garis pantai Pelabuhan Ratu dan sebagainya.Selain pantai Pelabuhan Ratu,Pantai Karanghawu,dan lain sebagainya,ternyata masih terdapat Pantai lainnya yang wajib kita explore di Sukabumi ini yaitu Pantai Ujung Genteng namanya.Penasaran dengan Pantai Ujung Genteng,yuk kita simak di bawah ini sampai tuntas cekk kittt brooott kawan....




Pantai Ujung Genteng 

Pantai Ujung Genteng adalah salah satu pantai yang ada di Sukabumi,letaknya yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan bahkan bisa di bilang paling ujungnya Kabupaten Sukabumi,menjadikan Pantai ini sebagai salah satu pantai favorit dikalangan penikmat pantai itu sendiri.Sangatlah jauh memang jarak yang harus di tempuh untuk sampai ke Pantai Ujung Genteng ini.Terbukti memang dari Kota Sukabumi saja berjarak sekitar 120 km,woww jauuhh sekali bukan.Seperti surga tersembunyi atau mungkin memang layak dijuluki sebagai Surga tersembunyi di belahan Sukabumi.



Ibarat menyelam sambil minum air,di sepanjang perjalanan menuju Pantai Ujung Genteng ini mata kita akan di manjakan dengan keindahan gugusan tebing-tebing bebatuan tinggi atau sebuah komplek maha karya Ciptaan Tuhan yang terpampang begitu nyata di depan mata.Apa lagi kalau bukan Geopark Ciletuh,yappzzz karena untuk menuju ke Pantai Ujung Genteng ini adalah kita pasti melewati Geopark Ciletuh,sumpah indah bangettt di hiasi dengan hamparan perbukitan nan hijau di sepanjang jalan serta kontur jalan yang begitu extrim menurut saya turun naik serta berkelok-kelok.Semakin menjadikan lokasi ini itu sebagai lokasi favorit dikalangan pecinta turing,club motor dan lain sebaginya.Terletak di Kecamatan Jampang Kabupaten Sukabumi,sudah tidak asing lagi bukan kalau mendengar kata Jampang pasti kalau tidak Ke Geopark Ciletuh ya ke Pantai Ujung Genteng.
Seperti pengalaman saya mengexplore Pantai Ujung Genteng ini bersama ketiga teman saya yaitu Rizki,Pandu,dan Ilyas.Berawal dari obrolan sebuah group Whatsapp alumni SMP dari sekian banyak penghuni group Whatsapp tersebut cuma kita berempat yang akhirnya on the way ke Pantai Ujung Genteng,karena teman-teman yang lain berhalangan atau punya kesibukan masing-masing yang tidak bisa dtinggalkan.Meskpun hanya berempat tapi itu tidak menurunkan niat kita untuk tetap on the way ke Pantai Ujung Genteng.

Mepo Di Kediaman Rizky

Start dari rumah Rizky yaitu di kawasan Cipayung Megamendung Bogor Jawa Barat sekitar jam 21.00 WIB 07 Juni 2020,iya malam sekali memang dari rencana semula yaitu on the way Ba'da Magrib 18.30 WIB tetapi malah delay alias ngareett beberapa jam di karenakan masih tanda tanya kendaraan apa yang mau kita pakai entah itu mobil atau motor,dan masih menunggu kabar satu teman lainnya yaitu Dueng namanya,dikabarkan beliau mau ikut juga cuma masih simpang siur alias belum jelas.Dan akhirnya dengan segala keyakinan yang ada kita on the way menggunakan mobil kijang milik Rizky,di karenakan diluar juga sudah terjadi hujan dan dirasa menggunakan motor itu tidak mungkin.Dan ada kejadian sedih sih menurut saya salah satu teman kita tidak bisa ikut yaitu Usef namanya,padahal beliau sebenarnya pengen ikut tapi karena tidak bisa tukar libur dengan rekan kerjanya jadi Usef memutuskan untuk tetap bekerja.Salut sih satu keputusan yang menurut saya perlu di apresiasi karena bagaimana pun juga yang namanya kerjaan itu tetap nomor satu,yang penting udah temu kangen di kediaman Rizky setelah sekian lama tidak bertemu atau kumpul bareng seperti ini.
Di tengah-tengah perjalanan kita singgah di sebuah Rumah Makan Padang karena kebetulan kita semua belum makan malam,dan membeli keperluan lainnnya seperti air di Indomart,tidak tahu lokasi tepatnya dimana,karena waktu itu sudah larut malam juga.Nah untuk pertama kalinya juga saya merasakan Tol Bocimi wow asli perdana dalam hidup saya,setelah itu rute yang kita pakai adalah via Cikidang lalu ambil ke arah Jampang Surade Sukabumi.Dari Kota Sukabumi masih terbilang cukup jauh karena kita on the way nya malam jadi sangat tidak terasa jalan demi jalan yang kita lalui,karena kondisi jalanan yang cukup lengang juga.

Puncak Darma

Beberapa jam kemudian akhirnya kita sampai di Puncak Darma tepat jam 01.00 WIB,kita santai sejenak disitu sembari menikamati secangkir kopi bersama di dataran tinggi perbukitan dengan View hamparan Geopark Ciletuh,wow sungguh ini moment yang tidak bisa di lupakan dalam hidup saya.Tidak lama setelah itu kita langsung melanjutkan perjalanan kembali karena niat utama kita pengen mendirikan tenda di tepi pantai,biar bisa langsung istirahat.


Tepat jam 03.30 WIB alhamdulillah akhirnya kita sampai di Pantai Ujung Genteng dengan segala perjuangan yang ada,karena salah satu teman kita Rizky sempat lupa jalanan yang harus dilalui,itu pun berbekal salah satu aplikasi Waze dan arahan dari teman saya yang satunya yaitu Pandu.Karena jujur ini kalie pertama buat saya pribadi dan untuk mereka bertiga mungkin udah sering untuk yang namanya ke Pantai Ujung Genteng ini.Tidak lama setelah itu kita langsung mencari spot untuk mendirikan tenda,setelah tenda siap saya langsung memasang Hammock,dan hammock pun jadi,saya langsung tidur di Hammock sementara Rizky di dalam mobil,Pandu dan Ilyas di dalam tenda.Karena mengingat kapasitas tenda yang kita dirikan itu adalah 3 sampai 4 orang.
Satu jam kemudian menjelang Subuh air membasahi pipiku,bukan menangis ya kawan,melainkan air hujan yang turun secara tiba-tiba sehingga saya tidak sadarkan diri waktu itu alias terlelap dalam tidur pulas sekali.Sampai pada akhirnya saya mendengar gelak tawa salah satu teman saya yaitu Ilyas,dia tertawa terbahak-bahak sejadi-jadinya pada saat itu menyaksikan saya basah kuyup diatas hammock.Kaget bukan kepalang akhirnya saya pindah melanjutkan tidur didalam tenda bersama mereka bertiga.Dalam hati saya seumur-umur baru kali ini saya hammock an sampai kehujanan basah kuyup seperti ini parahnya lagi di tertawakan pula sama teman sendiri,wow cuma di Pantai Ujung Genteng kawan.

Jam 05.15 WIB akhirnya kita berempat bergegas bangun untuk menunaikan ibadah Shalat Subuh,dengan cuaca yang masih turun hujan alias gerimis,di salah satu Pondok yang ada di kawasan pantai tersebut.Salut sih terhadap mereka,sejauh apapun kita pergi jangan pernah pergi atau lari dari yang namanya kewajiban,yaitu kewajiban kita sebagai umat Islam.Setelah itu kita kembali ke tenda karena masih gerimis juga dan langit  pun sangat gelap.Tapi meskipun gerimis itu tidak menurunkan niat saya untuk menikmati kesegaran kejernihan Pantai Ujung Genteng ini,tanpa berlama-lama saya langsung besah-basahan main air main pasir berenang kesana-kemari bersama Rizky.Sementara Pandu dan Ilyas enggan untuk bermain air mereka lebih memilih untuk tetap stay di dalam tenda sembari menyiapkan makanan.


Setelah makanan siap akhirnya kita menyantap makanan hasil kreasi Chef kita yaitu Pandu dengan menu lauk sederhana dengan cita rasa luar biasa yaitu hanya Indomie dan gorengan,serta nasi putih pastinya,guna menambah stamina kita biar strong buat perjalanan pulang nanti.Setelah makan tidak lama kita santai-santai sejenak sembari bercengkerama satu sama lain bertukar cerita,serta sembari menikmati keindahan Pantai Ujung Genteng ini dengan secangkir kopi hitam yang selalu setia menemani kita berempat.


Tepat jam 09.00 WIB kita bergegas pulang itu artinya selesai sudah perjalanan kita di Pantai Ujung Genteng ini.Tidak lama memang karena kita harus mempertimbangkan perjalanan yang harus kita tempuh.Dengan mengucap bismillah akhirnya kita meninggalkan Pantai Ujung Genteng ini dengan segala keindahan dan ketenangannya yang telah mengajarkan banyak hal terhadap saya,bahwa kita itu harus menghargai yang namanya hidup.Entah pokoknya banyak sekali pelajaran yang bisa saya ambil setelah mengunjungi Pantai Ujung Genteng ini.Terlebih teman-teman saya yang begitu baik ingin memberikan kesempatan atau ruang terhadap saya,karena bisa di bilang ini baru pertama kali bagi saya.Pertama kali ke Pantai Ujung Genteng pertama kali juga jalan bareng mereka yaitu Rizky,Pandu,dan Ilyas.Terimakasih teman berkat kalian saya telah mengetahui surga tersembunyi yang ada di Sukabumi ini.

Demikianlah perjalanan singkat saya bersama ketiga teman saya selama di Pantai Ujung Genteng ini,sumpah perjalanan ini tidak akan pernah saya lupakan dalam hidup saya,akan selalu tersimpan terkenang sampai kapanpun,next semoga kita bisa di pertemukan kembali amin.....
Terimakasih Pantai Ujung Genteng

NB:kita berkunjung paskah lebaran,dan masih di batasi karena masih masa pandemi,jadi tidak kenakan HTM hanya membayar biaya parkir mobil saja.

Lokasi:Pantai Ujung Geteng
Alamat:Desa Ujung Genteng,Kecamatan Ciracap,Kabupaten Sukabumi Jawa Barat
Buka:Setiap hari 24 Jam
HTM:••••

Di Follow Juga. 
Akun IG:@Bagusandali 
Akun FB:Bagusandali

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SELAMAT HARI ULANG TAHUN REPUBLIK INDONESIA YANG KE 80

Perjalanan Menuju Merdeka Seutuhnya.  Merdeka bukan hanya milik bangsa, tapi juga milik jiwa. Bukan sekadar bebas dari penjajahan, tapi bebas dari belenggu batin. Menjadi manusia yang hadir dengan makna, berguna untuk sesama, dan terus bertumbuh menjadi lebih baik, hari ini, esok, dan seterusnya. Hari ini, bangsa kita kembali merayakan hari yang sakral—hari kemerdekaan Indonesia. Setiap tanggal 17 Agustus, bendera dikibarkan, lagu dinyanyikan, dan lomba digelar di berbagai penjuru negeri. Semuanya penuh semangat, penuh suka cita. Namun, di tengah suasana riuh itu, aku memilih diam sejenak. Bertanya pada diriku sendiri: “Sudahkah aku benar-benar merdeka?” Merdeka, bagiku, bukan sekadar lepas dari penjajahan bangsa lain. Merdeka adalah ketika aku benar-benar bebas secara lahir dan batin. Bebas dari rasa takut, dari belenggu pikiran yang mengikat, dari perasaan menjadi beban bagi orang lain. Merdeka adalah ketika aku bisa menjadi manusia yang selayaknya manusia: hadir dengan makna, be...

REBO KASAN TRADISI DOA DAN IKATAN BATIN DI BULAN SAFAR

Setiap tradisi punya cerita dan maknanya sendiri. Ada yang sekadar jadi warisan, ada pula yang tumbuh menjadi ikatan batin. Bagi saya, Rebo Kasan di bulan Safar bukan hanya doa bersama, tetapi juga pengingat akan perjalanan hidup dan arti syukur. Rebo Kasan: Ikatan Batin dengan Tradisi.  Di Indonesia, setiap daerah memiliki tradisi yang unik dan sarat makna. Salah satunya adalah Rebo Kasan, atau yang di daerah Jawa biasa disebut Rebo Wekasan, sementara di Kalimantan Barat dikenal dengan nama Robo-Robo. Tradisi ini berlangsung di bulan Safar dalam kalender Hijriah, bulan yang sering diyakini sebagai waktu diturunkannya berbagai marabahaya, bencana, dan penyakit. Tradisi ini biasanya dibuka dengan doa bersama, baik di masjid, rumah tokoh masyarakat, atau rumah kepala suku. Setelah doa, masyarakat melanjutkan dengan makan bersama, menyajikan hidangan khas seperti ketupat, lontong, sayur, ikan, dan berbagai sajian lainnya. Tak jarang tradisi ini dikenal juga sebagai sedekah ketupat , ...

SELAMAT ULANG TAHUN

Agustus Di Dada.   Selamat ulang tahun, meskipun agak terlambat… 🌾 1 Agustus — hari yang mungkin tampak biasa bagi dunia, tapi diam-diam begitu berarti buat perjalanan saya sendiri. Tidak apa-apa kalau tidak ada kue, pesta, atau kejutan. Kadang ulang tahun yang paling berkesan justru datang dalam bentuk sederhana: rasa syukur yang tulus… dan kesadaran bahwa kamu masih ada, masih bertahan, dan masih melangkah. Itu lebih dari cukup. --- Untuk diriku, yang Lahir di Hari Pertama Agustus.  Tidak ada kue hari ini, tidak ada lilin yang ditiup dengan harapan rahasia. Tapi ada satu hal yang tetap menyala: kamu. Kamu yang telah berjalan sejauh ini, melewati badai yang tak semua orang tahu, menyimpan luka yang tidak pernah diumbar, dan tetap memilih untuk bersyukur — meski kadang dunia tidak memberikan alasan yang mudah untuk itu. Tahun ini, tidak ada pesta. Tapi ada dirimu yang tumbuh perlahan, belajar menerima hidup tanpa tergesa, dan memeluk diri sendiri dengan lebih lembut dari sebe...

HIDUP HANYA SEKALI BAGIAN 15

Berikut ini kelanjutan Bagian 15 dari jurnal Hidup Hanya Sekali. Aku masih tetap menjaga nuansa lembut, reflektif, dan penuh rasa syukur yang terasa begitu kuat dari jurnal ini: --- Bagian 15 : Masih Ada Aku Disini.  Hari ini, ada rasa yang begitu hangat mengalir dalam dada. Bahagia—bukan karena segalanya mudah, tetapi karena aku berhasil bertahan. Bisa menulis jurnal kecil ini pun terasa seperti keajaiban sederhana yang tak ternilai. Setiap kata yang tertulis seolah menjadi saksi perjalanan panjang yang tak semua orang tahu. Ini bukan hanya catatan biasa, tapi bagian dari hidupku. Bagian dari perjuangan yang sunyi, dan bagian dari harapan yang tak pernah benar-benar padam meski sempat redup. Tak terasa, sudah satu tahun berlalu sejak aku melewati masa yang paling kritis. Masa ketika aku berada di titik paling rapuh, saat tubuh lemah dan hati pun ikut meredup. Ada hari ketika rasanya ingin menyerah, melepas semua beban dan diam dalam gelap. Dan aku rasa… itu manusiawi. Tapi ternyat...

PESONA INDAHNYA BUKIT DAOLONG 800 MDPL SENTUL CITY BOGOR JAWA BARAT

Via Gunung Ciung• Bukit DAOLONG adalah sebuah perbukitan yang terletak di kawasan Sentul City. Dengan akses utama yaitu melalui pintu masuk Cibuluh Land Sentul City biasanya orang-orang dalam melakukan pendakian menuju Bukit DAOLONG ini.Selain Cibuluh land sebenarnya masih banyak sekali akses menuju Bukit Daolong ini, seperti melaui Wangun Bukit Panasin, Gunung Pancar, Gunung Ciung, Pondok Pemburu, Pasir Limo Curug Kencana Sentul City dan masih banyak lagi.  Bukit Daolong ini berlokasi di Sentul City Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor Jawa Barat. Dan akses yang saya gunakan saat itu melalui Gunung Ciung masuk dan keluar saya malalui gunung ini.Kenapa saya memilih gunung Ciung ini ? Karena Gunung Ciung ini selain dekat dari rumah dan akses menuju Gunung Ciung ini juga sangat mudah. Saya sangat suka sekali sama Gunung Ciung ini, meskipun saat pendakian pertama saat itu di sambut dengan air hujan serta kabut yang tebal dan jalur track yang sangat licin dan ten...