Langsung ke konten utama

PENGALAMAN SINGKAT DI GUNUNG KENCANA 1803 MDPL


PUNCAK BOGOR 16:40 WIB
Pengalaman muncak kalie ini menjadi pembuka cerita-cerita gue di bulan November ini.Pengalaman yang bisa di bilang sangat berharga banget dan singkat yang pasti penuh rintangan juga,pokoknya lengkap dah suka dukanya ada semua di cerita kalie ini.Pengen tau lebih lanjut yuk kita simak cerita gue di bawah ini.
Berawal dari pertemanan di media sosial Facebook antara gue dan Alvin namanya,awal mula nya gue sering nge BL dia (bom like),nah dia pun nge BL balik gue.Setelah itu mulai tuh percikan-percikan obrolan dan seperti biasa obrolan belum mengarah ke jalan-jalan atau treveling atau anak sekarang bilang KUY haha.Gue kepoin FB dia bukan tanpa maksud cuma satu yang bikin gue penasaran,dalam hati gue waahhh ini orang kayanya anak gunung,keliatan dari postingan-postingan dia terutama foto banyak banget,udah ketahuan banget pasti pencinta alam banget,di tambah dia kaya mendirikan suatu komunitas gitu ya,gue pun di kasih stiker nya sama dia mungkin sebagai tanda perkenalan jiaaahh haha.
Selang beberapa hari dari perkenalan itu,kita seperti biasa saling kontekan aja.Dan pada suatu hari gue upload foto ke Facebook yang di Curug Cibulao,nah dia komen dan mengajak gue untuk kuy bareng ke salah satu curug masih daerah Bogor juga.Cuma gak pernah jadi di karena kan kesibukan masing-masing.Dan pada akhirnya obrolan kita berlanjut ke WhatsApp,udah deh di WA kita semakin panjang obrolan nya dan nyambung karena sehobi,sepikiran,sejalan,setujuan jiaaahhh kaya apaan aja ya haha.
Tiga minggu setelah perkenalan kita berencana mau merayakan pertemanan di Facebook yang sudah setahun,dan rencana awal ya itu tadi mau ke curug atau air terjun sekitaran rumah gak jauh-jauh.Tapi ya itu tadi gak pernah terjadi dan hanya wacana semata.Dan pada akhirnya dia ngajak gue untuk ngecham di Kencana waktu hari Selasa,tapi gak jadi lagi karena dia ada acara sama komunitasnya itu,oke gak masalah bagi gue karena masih ada hari berikutnya.
Rabu 07 November 2018
12:30 WIB



Dia nge chat di WA langsung ketemu di depan dan melanjutkan atau mewujudkan rencana kita tentang ke Kencana.Sumpah waktu itu gue belum ada persiapan sama sekali jadi bener-bener gue baru bangun waktu itu jam 11:00 wib,belum mandi sama sekali,kirain gue Alvin tu kerja taunya dia juga baru bangun tidur sama kaya gue haha,gue cepet-cepet langsung mandi dan kedepan.Gue yang hanya berbekal niat dan tekad pastinya,langsung prepare di rumah dia,sebelum ke rumah dia sih sempat belanja dulu ya di warung si abang Cilember karena niat kita berdua pengen masak-masak di Puncak Kencana haha.
Tanpa perlu lama kita berdua langsung prepare di rumah Alvin apa aja yang mau di bawa ya kan,seperlunya aja sih soalnya kita Tektok pulang pergi gak ngecham.


13:00 wib kita berangkat ke arah Puncak dengan sepeda motor tua nya,tidak lupa kita kasih minum dulu tuh motor di POM Bensin Tugu biar kuat ngadepin tanjakan-tanjakan yang terjal di Puncak haha.Sampailah kita di Pos utama atau pintu gerbang Telaga Warna pada pukul 14:15 untuk menyelesaikan pendaftaran dan administrasi,setelah itu langsung dah kita meluncur ke Puncak Kencana. Selang 30 menit kemudian kita mengalami kendala selain cuaca yang tidak bersahabat karena waktu itu lagi mendung dan kabut tebal di tambah rante motor tiba-tiba putus,pantesan kata Alvin sepanjang perjalanan dia merasakan kejanggalan mengenai motornya kaya bunyi ceket-ceket gitu,kalau gue sih gak denger ya sumpah,karena gue terkesima dengan kontur jalannya yang begitu memacu adrenalin.
Kita berdua bingung niat hati jam 15:00 itu harusnya udah turun dari puncak,ini mah baru setengah perjalanan,untungnya ada masyarakat yang melintas kita tanya mengenai keberadaan bengkel di sekitar sini,dan syukur alhamdulillah bengkelnya ternyata ada guys.lanjut kita berdua samperin tu bengkelnya dan motor tetpaksa di ikat pakai tali,dengan mengucap bismillah kita tinggal dan ternyata pas sampai di bengkelnya orangnya lagi ke blok 7,gue berdua sempat bengong ini komplek apa perkebunan kok ada blok-bloknya ya haha, haduuuuhh alhasil kita balik lagi ke tempat sebelumnya motor yang kita ikat tadi.Dan alhamdulillah kita bertemu sama tetangga nya yang punya bengkel dan akhirnya motor kita pun di derek sampai ke bengkel.
15:45 wib alhamdulillah motor kita sudah bisa di gunakan kembali dan kita melanjutkan perjalanan karena tanggung kita posisi sudah di tengah-tengah kalau mundur dan batal gue gak setuju,segala sesuatunya harus di selesaikan apapun reksikonya,ohhh iya sedikit info bengkelnya itu berlokasi di Cikoneng tidak jauh dari SDN Cikoneng,kaya kampung gitu sih guys di kelilingi perkebunan teh.


16:15 wib kita sampai di tempat parkiran motor,atau kaya semacam warung gitu ya guys buat istirahat para pendaki gitu.Dan dari situ pula perjalanan kita baru benar-benar akan di mulai,karena kita akan menggunakan kedua kaki kita sampai ke Puncak Kencana 1803 mdpl.Cuaca lagi medung banget waktu itu untungnya pas muncak tidak hujan sama sekali,tapi ya tetap kita di hantui rasa takut akan turun air hujan.



16:30 wib sampailah kita di gerbang utama,kita bertemu dengan salah seorang pendaki lainnya dia sendirian guys,dia adalah Renol namanya berasal dari Depok,beliau bukan tanpa maksud ke Kencana sendirian di karenakan ada satu misi gitulah dari tempat kerjaannya.Beruntungnya dia bertemu dengan kita akhirnya nanjak bareng dan saling ngobrol satu sama lain bertukar pengalaman pokoknya banyak.Kita bertiga merasakan sensai Tanjakan Sambalado yang begitu menantang bagi gue,bener kata Alvin lutut ketemu lutut,haduuuuuh pengkor nih lutut.Dari di antara kita bertiga cuma gue yang banyak istirahat dan sampe-sampe kelelahan waktu itu karena baru pertama bayangin guys,kalau mereka berdua sih udah pengalaman banget,gue patut belajar dari mereka Alvin dan Renol.



17:15 wib kita sampai di Puncak Kencana dengan selamat dan sehat,5 menit kemudian kita di sambut dengan turunnya air hujan yang begitu deras banget dan kencang.Alam pun seolah-olah mengisyaratkan kita tidak boleh berlama-lama di sana,berhubung hari semakin gelap,kita gak lama waktu itu sekitar 20 menitan lah ya di Puncak,sambil nunggu hujan reda,dan tidak lupa sebelum turun kita menyempatkan diri untuk mengabadikan moment tersebut dengan latar alakadarnya dan kamera alakadarnya alias gelap haha yang penting dapetlah buat pamer-pamer di media sosial haha.
19:00 wib kita sampai di tempat parkiran motor dengan selamat dan sehat,dan melanjutkan perjalanan pulang menuju pos utama atau gerbang Telaga Warna Puncak,berbagai hambatan pun sempat menghampiri kembali kita,sempai terjatuh dari motor beberapa kalie,bayangin guys kita boncengan bertiga haha gokil kan udah kaya cabe-cabean aja ya haha.


20:00 wib alhamdulillah kita sampai di pos utama Telaga Warna dengan selamat dan di berengi hujan yang semakin deras.Lanjut gue ajak mereka ke salah satu warung teman gue,yang dekat lapak-lapak sayuran gitu guys pokoknya sebelum Rindu Alam.lumayan buat sekedar minum kopi dan ngangetin badan pastinya,selang satu jam kemudian kita bergegas pulang karena hujan pun sudah reda,akhirnya kita berpisah Renol langsung pulang ke Depok dan kita berdua pulang ke Cilember karena kita orang sini sih haha.


HTM : 20.000 ribu
Parkir Motor :15.000 ribu
Pos Utama Telaga Warna :15.000 ribu
Bagi yang bawa motor sendiri ya guys cukup murah bukan,selain dari pada itu kalian bisa langsung tanya ke pihak yang bersangkutan atau Pos Utama Telaga Warna,siapa tau lebih murah karena gak ada biaya parkir hehe...
Itulah pengalaman gue nanjak di Gunung kencana 1803 mdpl Bogor Jawa Barat,perjalanan yang begitu menguras energi pastinya,benar kata Alvin perjalanan yang harusnya biasa-biasa aja jadi luar biasa,tapi di balik semua itu tersimpan sebuah makna yang begitu dalam tentang perjuangan,pertemanan,saling menghargai dan di pengalaman ini pula gue baru tau arti perjuangan yang sesungguhnya.
Sampai ketemu di cerita gue selanjutnya ya guys...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SELAMAT HARI ULANG TAHUN REPUBLIK INDONESIA YANG KE 80

Perjalanan Menuju Merdeka Seutuhnya.  Merdeka bukan hanya milik bangsa, tapi juga milik jiwa. Bukan sekadar bebas dari penjajahan, tapi bebas dari belenggu batin. Menjadi manusia yang hadir dengan makna, berguna untuk sesama, dan terus bertumbuh menjadi lebih baik, hari ini, esok, dan seterusnya. Hari ini, bangsa kita kembali merayakan hari yang sakral—hari kemerdekaan Indonesia. Setiap tanggal 17 Agustus, bendera dikibarkan, lagu dinyanyikan, dan lomba digelar di berbagai penjuru negeri. Semuanya penuh semangat, penuh suka cita. Namun, di tengah suasana riuh itu, aku memilih diam sejenak. Bertanya pada diriku sendiri: “Sudahkah aku benar-benar merdeka?” Merdeka, bagiku, bukan sekadar lepas dari penjajahan bangsa lain. Merdeka adalah ketika aku benar-benar bebas secara lahir dan batin. Bebas dari rasa takut, dari belenggu pikiran yang mengikat, dari perasaan menjadi beban bagi orang lain. Merdeka adalah ketika aku bisa menjadi manusia yang selayaknya manusia: hadir dengan makna, be...

REBO KASAN TRADISI DOA DAN IKATAN BATIN DI BULAN SAFAR

Setiap tradisi punya cerita dan maknanya sendiri. Ada yang sekadar jadi warisan, ada pula yang tumbuh menjadi ikatan batin. Bagi saya, Rebo Kasan di bulan Safar bukan hanya doa bersama, tetapi juga pengingat akan perjalanan hidup dan arti syukur. Rebo Kasan: Ikatan Batin dengan Tradisi.  Di Indonesia, setiap daerah memiliki tradisi yang unik dan sarat makna. Salah satunya adalah Rebo Kasan, atau yang di daerah Jawa biasa disebut Rebo Wekasan, sementara di Kalimantan Barat dikenal dengan nama Robo-Robo. Tradisi ini berlangsung di bulan Safar dalam kalender Hijriah, bulan yang sering diyakini sebagai waktu diturunkannya berbagai marabahaya, bencana, dan penyakit. Tradisi ini biasanya dibuka dengan doa bersama, baik di masjid, rumah tokoh masyarakat, atau rumah kepala suku. Setelah doa, masyarakat melanjutkan dengan makan bersama, menyajikan hidangan khas seperti ketupat, lontong, sayur, ikan, dan berbagai sajian lainnya. Tak jarang tradisi ini dikenal juga sebagai sedekah ketupat , ...

SELAMAT ULANG TAHUN

Agustus Di Dada.   Selamat ulang tahun, meskipun agak terlambat… 🌾 1 Agustus — hari yang mungkin tampak biasa bagi dunia, tapi diam-diam begitu berarti buat perjalanan saya sendiri. Tidak apa-apa kalau tidak ada kue, pesta, atau kejutan. Kadang ulang tahun yang paling berkesan justru datang dalam bentuk sederhana: rasa syukur yang tulus… dan kesadaran bahwa kamu masih ada, masih bertahan, dan masih melangkah. Itu lebih dari cukup. --- Untuk diriku, yang Lahir di Hari Pertama Agustus.  Tidak ada kue hari ini, tidak ada lilin yang ditiup dengan harapan rahasia. Tapi ada satu hal yang tetap menyala: kamu. Kamu yang telah berjalan sejauh ini, melewati badai yang tak semua orang tahu, menyimpan luka yang tidak pernah diumbar, dan tetap memilih untuk bersyukur — meski kadang dunia tidak memberikan alasan yang mudah untuk itu. Tahun ini, tidak ada pesta. Tapi ada dirimu yang tumbuh perlahan, belajar menerima hidup tanpa tergesa, dan memeluk diri sendiri dengan lebih lembut dari sebe...

HIDUP HANYA SEKALI BAGIAN 15

Berikut ini kelanjutan Bagian 15 dari jurnal Hidup Hanya Sekali. Aku masih tetap menjaga nuansa lembut, reflektif, dan penuh rasa syukur yang terasa begitu kuat dari jurnal ini: --- Bagian 15 : Masih Ada Aku Disini.  Hari ini, ada rasa yang begitu hangat mengalir dalam dada. Bahagia—bukan karena segalanya mudah, tetapi karena aku berhasil bertahan. Bisa menulis jurnal kecil ini pun terasa seperti keajaiban sederhana yang tak ternilai. Setiap kata yang tertulis seolah menjadi saksi perjalanan panjang yang tak semua orang tahu. Ini bukan hanya catatan biasa, tapi bagian dari hidupku. Bagian dari perjuangan yang sunyi, dan bagian dari harapan yang tak pernah benar-benar padam meski sempat redup. Tak terasa, sudah satu tahun berlalu sejak aku melewati masa yang paling kritis. Masa ketika aku berada di titik paling rapuh, saat tubuh lemah dan hati pun ikut meredup. Ada hari ketika rasanya ingin menyerah, melepas semua beban dan diam dalam gelap. Dan aku rasa… itu manusiawi. Tapi ternyat...

PESONA INDAHNYA BUKIT DAOLONG 800 MDPL SENTUL CITY BOGOR JAWA BARAT

Via Gunung Ciung• Bukit DAOLONG adalah sebuah perbukitan yang terletak di kawasan Sentul City. Dengan akses utama yaitu melalui pintu masuk Cibuluh Land Sentul City biasanya orang-orang dalam melakukan pendakian menuju Bukit DAOLONG ini.Selain Cibuluh land sebenarnya masih banyak sekali akses menuju Bukit Daolong ini, seperti melaui Wangun Bukit Panasin, Gunung Pancar, Gunung Ciung, Pondok Pemburu, Pasir Limo Curug Kencana Sentul City dan masih banyak lagi.  Bukit Daolong ini berlokasi di Sentul City Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor Jawa Barat. Dan akses yang saya gunakan saat itu melalui Gunung Ciung masuk dan keluar saya malalui gunung ini.Kenapa saya memilih gunung Ciung ini ? Karena Gunung Ciung ini selain dekat dari rumah dan akses menuju Gunung Ciung ini juga sangat mudah. Saya sangat suka sekali sama Gunung Ciung ini, meskipun saat pendakian pertama saat itu di sambut dengan air hujan serta kabut yang tebal dan jalur track yang sangat licin dan ten...