Antara percaya dan tidak percaya sih,kejadian yang sangat memalukan dan bahkan saya sendiri masih bingung dan tidak terima dengan semua yang terjadi saat ini.
Kejadiannya adalah pada 05 Maret 2018,saya lagi santai-santai di kamar sambil liat Youtube dan tiba-tiba mamah saya manggil dan untuk kumpul sejenak karena untuk ngomongin sesuatu,sumpah kaget dong apaan gitu ya.
Oke jadi paginya itu emang adik saya itu pulang dari Jakarta bilangnya sih libur,terus ngajak mamah sama dede al buat ke pasar.Nah itu lah sepulang dari pasar itu mamah langsung manggil saya dan untuk kumpul sejenak,dalam hati saya ada apaan nih.
Lanjut di situ saya benar-benar kaya gimana ya susah di jelasin juga dan gak mungkin saya ceritakan secara gamblang di sini juga.Gak mau terima ya tapi gimana orang sudah terjadi ibarat kata bagaikan nasi sudah menjadi bubur,benar gak ya itu kata-katanya.
Sekarang saya cuma bisa ikhlas dan menerima semuanya dengan lapang dada yang paling penting niat dan keinginan saya untuk menikah di tahun ini tidak terganggu oleh apapun itu.Dan berharap selalu di mudahkan dan di lancarkan atas semuanya,itu sih harapannya semoga aja amin.....
Dengan semua yang terjadi saat ini semoga tidak menggangu keseriusan aku terhadap kamu karena hati inu semakin yakin dengan ada nya peristiwa ini yang terjadi di keluarga saya tepatnya yang menimpa adik saya.Semoga ada hikmah di balik semua ini.
Perjalanan Menuju Merdeka Seutuhnya. Merdeka bukan hanya milik bangsa, tapi juga milik jiwa. Bukan sekadar bebas dari penjajahan, tapi bebas dari belenggu batin. Menjadi manusia yang hadir dengan makna, berguna untuk sesama, dan terus bertumbuh menjadi lebih baik, hari ini, esok, dan seterusnya. Hari ini, bangsa kita kembali merayakan hari yang sakral—hari kemerdekaan Indonesia. Setiap tanggal 17 Agustus, bendera dikibarkan, lagu dinyanyikan, dan lomba digelar di berbagai penjuru negeri. Semuanya penuh semangat, penuh suka cita. Namun, di tengah suasana riuh itu, aku memilih diam sejenak. Bertanya pada diriku sendiri: “Sudahkah aku benar-benar merdeka?” Merdeka, bagiku, bukan sekadar lepas dari penjajahan bangsa lain. Merdeka adalah ketika aku benar-benar bebas secara lahir dan batin. Bebas dari rasa takut, dari belenggu pikiran yang mengikat, dari perasaan menjadi beban bagi orang lain. Merdeka adalah ketika aku bisa menjadi manusia yang selayaknya manusia: hadir dengan makna, be...
Komentar