Malamnya Makan Mie Ala Korea•
Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat hari raya idul fitri 1445 Hijriah mohon maaf lahir dan batin bila mana ada salah dalam tutur kata selama ini. Dan saya baru sempat sekali menuliskan momen atau cerita lebaran saat ini di karenakan kondisi dan lain hal. Ada apa aja di momen lebaran tahun ini yang pasti sangat berbeda dari tahun ke tahunnya. Yang tentunya selalu membawa cerita dan kesan yang sangat mendalam karena ini hari kemenangan bagi kita semua seluruh umat islam yang ada di dunia ini.Oke langsung saja yuk hal apa saja yang saya lakukan di momen lebaran kemarin, ini dia saya akan bahas sedikit di bawah ini.
Shalat Sunat Idul Fitri.
Momen lebaran kemarin di mulai dengan shalat sunat Idul fitri yaitu tentunya di lakukan di pagi hari ya, sekitar pukul 06.00 WIB itu harus sudah di masjid. Dan biasanya selesai pukul 07.00 WIB ya kurang lebih satu jam an biasa di daerah saya. Mungkin di setiap daerah akan berbeda mengenai waktunya hanya saja di daerah saya biasa ya seperti itu, sekitar jam 7 pagi sudah bubar semuanya dari masjid.Itu menandakan bahwa shalat sunat Idul fitri pun sudah selesai, tidak lupa saling bersalam-salaman bermaaf-maafan satu sama lain sebelum akhirnya pulang ke rumah menemui keluarga.
Keliling Di kampung.
Setelah selesai shalat sunat Idul fitri, biasanya saya langsung pulang ke rumah lalu menemui mamah serta bapak keluarga yang lain untuk saling memaafkan. Yang lebih utama sih mamah sama bapak tentunya beribu maaf pun mungkin tidak cukup karena hingga saat ini saya masih merasa belum berguna belum benar-benar bisa membahagiakan mereka berdua. Maafkan anakmu ini yang belum bisa membahagiakan kalian berdua sehat-sehat selalu ya mamah bapak.
Setelah saling bermaaf-maafan bersama keluarga, ada tradisi atau kebiasaan yang biasa dilakukan oleh keluarga kami di saat momen lebaran tiba. Kebiasaan apakah itu? Kebiasaan mengunjungi atau keliling ke rumah-rumah tetangga di sekitaran kampung tempat saya berada saat ini. Karena mengingat untuk sebagian rumah-rumah yang terdekat dari rumah saya itu masih bisa di bilang memiliki hubungan keluarga dulunya yang intinya bukan orang asing lah. Ya meskipun sekarang udah pada gak ada sebagian. Yang jelas di dekat rumah saya itu banyak sekali dulu tu rumah yang saya sebut rumah uwa, di atas rumah uwa, di bawah rumah uwa, pokoknya uwa-uwa dan uwa, bahkan di samping rumah saya pun masih rumah uwa, itu kakak dari mamah saya salah satu kerabat dekat yang memang masih ada hingga sekarang.Jadi rumah mamah saya sama rumah uwa itu saling berdekatan satu sama lain.Dari dulu itu di belakang rumah masih ada halaman buat bermain tempat nimba air bahkan sampai ada saung dan ada tungku kayu bakar masih ingat saat itu. Dan sekarang berubah drastis halaman di belakang rumah berubah menjadi sebuah rumah yaitu rumah teteh anak pertama dari uwa. Kenangan saat itu terkubur sudah dan akan selalu menjadi kenangan yang akan selalu di kenang sampai kapanpun.
Ziarah Kubur.
Setelah selesai berkeliling saya pun kembali ke rumah beserta keluarga yang lain, sembari menunggu kerabat yang mau datang ke rumah seperti teteh yang tinggal di Bojong Sukaraja Bogor sana, atau mas Anto yang dari Cirang-rang biasanya mereka suka datang ke rumah.Nah biasanya saya minum dulu sejenak sembari memakan beberapa kue-kue ringan sebelum akhirnya untuk melanjutkan ziarah kubur.
Ziarah adalah salah satu praktik sebagian besar umat beragama yang memiliki makna moral yang penting. Kadang-kadang ziarah dilakukan ke suatu tempat yang suci dan penting bagi keyakinan dan iman yang bersangkutan. Tujuannya adalah untuk mengingat kembali, meneguhkan iman atau menyucikan diri. Orang yang melakukan perjalanan ini disebut peziarah.Sumber Wikipedia.
Ziarah kubur biasa di lakukan di saat momen lebaran tiba. Jadi wajar saja kalau di saat lebaran TPU selalu ramai di kunjungi orang-orang yang ingin melakukan ziarah. Guna mengunjungi atau mendoakan kerabat keluarga yang sudah tiada.Sama halnya seperti saya sendiri yang ingin mendoakan almarhum kakak saya dan almarhumah nenek saya yang sudah tiada.Untuk ziarah kubur saat ini saya hanya seorang diri saja, di karenakan keluarga yang lain masih harus berkeliling dan menemui kerabat keluarga yang lain.
Indomaret Simpang Tilu.
Setelah selesai ziarah kubur saya langsung bergegas menuju Indomaret karena memang ada sesuatu yang harus di beli dan yang pasti tentunya sekalian ngadem juga karena cuaca di luar saat itu memang sangat cerah sekali.Seolah alam pun senang akan hari itu hari kemenangan hari yang fitri hari yang mulia dan baik bagi semua.
Kebetulan sekali tidak jauh dari tempat ziarah kubur saat itu ada sebuah mini market yang memang baru buka banget demi menyambut momen hari raya mungkin ya.Dan indomaret ini tepat berada di samping TPU makam pari, ini minimarket pertama di jalan Desa Cilember.
Korean Clay Pot Ramyun.
Setelah seharian bertebaran dari mulai shalat sunat idul fitri di pagi hari, lalu berkeliling menemui sanak sodara dan keluarga bahkan hingga ziarah kubur sampai ngadem di indomaret karena cuaca sangat panas sekali saat itu.Selesai dari Indomaret saya langsung pulang lalu langsung makan siang karena perut sangat lapar sekali. Dan setelah makan biasa rasa kantuk pun menyerang.Biasa ya di momen lebaran pertama pasti siang harinya selalu ngantuk dan akhirnya malah tidur.
Hingga malam pun tiba akhirnya rasa lapar pun menyerang kembali. Bingung mau makan apa akhirnya saya memutuskan untuk memasak mie ala Korea yaitu Korean Clay Pot Ramyun. Ini pengalaman pertama saya makan mie ala Korea dengan cita rasa dan porsi yang menurut saya banyak banget untuk ukuran satu porsi mie instan. Kalau di bandingkan dengan ukuran mie instan di Indonesia seperti indomie atau mie sedap, Korean Clay Pot Ramyun ini menurut saya agak sedikit besar ya dan banyak tebtunya untuk saya sendiri yang memang jarang sekali makan mie.
Supaya lebih menarik dan menggugah selera saya tambahkan beberapa bahan tambahan seperti sosis dan sayuran seperti kol dan tidak lupa tambahkan cabe rawit. Dan mie Korea pun siap untuk di santap dan lebih enak memang selagi masih panas biar makin terasa sensasinya ala Korea seperti di drama-drama atau series korea. Akhirnya selama ini saya hanya melihat di drama-drama Korea saja, dan tepat di momen lebaran kemarin saya langsung menikmati semangkuk mie ala Korea langsung di rumah, dan tentunya rasanya sangat enak seperti mie instan pada umumnya dengan cita rasa kuah yang khas ala negeri gingseng tentunya gurih dan mie nya yang kenyal. Cukup membuat rasa penasaran saya terobati dan setidaknya akhirnya saya bisa tidur nyenyak.
Sekian cerita lebaran singkat saya di 2024 ini, iya sebuah cerita yang sangat sederhana namun sangat bermakna. Tetap selalu bercerita di manapun kamu berada, selamat hari raya idul fitri mohon maaf lahir dan batin semuanya.
Follow Me On.
Facebook : Bagus Sandali
Twitter : @sandali__
Instagram :
#lebaran2024 #momenlebaran
#ceritalebaran
Komentar