Langsung ke konten utama

SANTAI DI BUKIT PASEBAN MEGAMENDUNG BOGOR JAWA BARAT



Pertemuan singkat kita setelah hari Raya Indul Fitri atau lebaran,tepatnya di hari kedua setelah lebaran.Akhirnya bisa ketemu lagi temu kangen bareng mereka yaitu Alvin dan Renold.
Berawal dari sebuah chatingan di whatsapp untuk merencanakan pertemuan kita bertiga atau sekadar kopdar cerita-cetita temu kangen.Dan alhamdulillah terlaksana setelah lebaran kemarin itu.Dan kebetulan waktunya pas akhirnya langsung auto di gaskeun menuju Bukit Paseban Megamendung Bogor,penasaran kita ngapain aja di sana yuk simak di bawah ini cekkk kiitt brooottt... 


Tepat tanggal 25 Mei 2020 kita otw ke Bukit Paseban bermula dari saya yang merasa terjebak di Stasiun Depok,karena saya habis dari Jakarta,dan waktu itu masih masa-masa Covid 19 PSBB dan lain sebaginya.Dan kereta yang menuju Bogor cuma terbatas dan bodohnya saya tidak tahu jadwalnya.Alhasil saya cuma sampai Stasiun Depok saja,dan di Depok saya sempat bingung mau naik apa untuk melanjutkan perjalanan ke Bogor.Dan disitu saya langsung teringat akan satu nama yaitu Renold nah langsung deh di Kontek dan alhamdulillah renold lagi ada waktu dan kita langsung otw bareng ke Bukit Paseban bersama Renold dan saya nebeng di motornya dia.Kita otw dari Depok sekitar jam 10.00 WIB tepatnya di Stasiun Depok langsung meluncur.
Kemudian kita singgah istirahat sejenak di Lotte Grosir Pakansari Cibinong Bogor untuk sekedar melegakan tenggorokan maklum cuacanya lagi panas bangetttt,sekalian beli cemilan dan kopi buat di sana di Bukit Paseban,untuk pertama kalienya ni saya masuk ke Lotte Grosir Pakansari Cibinong Bogor.Tidak lama dari Lotte Grosir kita langsung bergegas menuju tempat Alvin yaitu Di Desa Cilember karena rumah si doi di situ.
Tidak lupa saya dan Renold mampir dulu ke tempat orang tua yaitu di Daerah Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor tepatnya di Wangun iya tempat kerjaan bapak,gak enak kan kalau gak mampir sekalian pamit mau main dan silaturrahmi pastinya Renold masa-masa lebaran.Dari situ sih tidak lama kita langsung bergegas menuju tempat Alvin karena Alvin sudah tidak sabar menunggu kita berdua.


Sesampainya di Desa Cilember,ternyata Alvin sudah menunggu di Jalan Pesantren yang menuju ke arah Curug Cibualo itu,dan alhamdulillah akhirnya ketemu gak nyangka sih setelah sekian lama kita bisa ketemu lagi,dan langsung kita otw ke Bukit Paseban yang ada warung di tebing itu dengan View Gunung Gede Pangrango,sungguh indah memang sederhana tempatnya tetapi pemanadangannya yang begitu istimewa menurut saya.
Nah di warung tebing tersebutlah kita bertukar cetita temu kangen tidak lupa ngopi-ngopi juga,karena tujuan kita memang itu ngopi-ngopi jiaaahhhh.Kopdar ceritanya kopdar kecil-kecilan hehehe.Nah selain menikmati kopi kita bertiga juga menyantap semangkuk Bakso,dan ternyata di warung Tebing ini itu tersedia Bakso juga Mie Instan kopi dan lain sebagainya.Jarang-jarang kan makan bakso di tepi jurang di sebuah warung dengan view Gunung Gede Pangrango serta hamparan Kecamatan Cisarua sembari di temani kedua orang sahabat saya ini.




Setelah selesai makan bakso niat kita bertiga mau melanjutkan perjalann ke Taman Alam Matahari yang dekat Curug Panjang,disitu juga tidak kalah indah viewnya  yaitu Gunung Salak.Karena terkendala cuaca alhasil kita tidak jadi kesana demi keselamatan kita bertiga karena kontur jalan yang begitu curam menurut saya dan kurang hapalnya medan semakin memacu adrenalin sih.Akhirnya kita memutuskan untuk langsung ke rumah Alvin saja santai sejenak di situ di sebuah kamar sederhana di tepi sungai anak Ciliwung,serta di kelilingi rindangnya pepohonan bambu.Pokoknya tenang deh dengar suara air dan suara sepoy-sepoy dari pohon bambu tersebut.
Seperti biasa kita di rumah Alvin ngalor ngidul cerita satu sama lain karena sudah lama juga tidak ketemu kan.Dan tidak lupa pastinya kopi selalu menjadi pelengkap di manapun kita berada,serta cemilan atau kue lebaran karena masih masa-masa lebaran.Sederhana bukan,ya beginilah cara kami menyambung tali silaturrahmi atau persahabatan tidak perlu ke tempat mewah,cukup di rumah itu pun sudah lebih dari cukup,yang penting kebersamaannya.
Banyak yang kita ceritakan pokoknya hal gila sekalipun kita ceritakan,mungkin memang seperti itu kalie ya yang namanya persahabatan tidak ada yang di tutup-tutupi semuanya di ucapkan dengan gambalng tanpa memikirkan dampak kedepannya bakalan seperti apa.Jadi secara kasarnya kita bertiga sudah tau baik buruknya masing-masing,ya senangnya bisa punya partner cerita teman sekaligus sahabat seperti mereka,ya meskipun kita jarang ketemu karena kesibukan masing-masing.
Tak terasa waktu sudah semakin petang dan saya akhirnya memutuskan untuk pulang,yaitu setelah Maghrib,tak terasa memang kita cerita-cetita nglor ngidul gila-gila an curhat satu sama lain,eekkhh taunya hari sudah gelap saja.Dua tahun kita menjalin pertemanan yang bisa di bilang unik sih karena saya juga gak nyangka bisa beteman atau bersahabat sama mereka manusia-manusia hebat dengan segala mimpinya masing-masing.Senang rasanya bisa berteman dengan kalian orang-orang hebat orang-orang dengan segudang pengalaman tentang di dunia alam pastinya,dan saya belajar dari mereka berdua.Terimakasih Alvin dan Renold semoga kita bisa di pertemukan lagi dan ngopi bareng lagi amin.. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SELAMAT HARI ULANG TAHUN REPUBLIK INDONESIA YANG KE 80

Perjalanan Menuju Merdeka Seutuhnya.  Merdeka bukan hanya milik bangsa, tapi juga milik jiwa. Bukan sekadar bebas dari penjajahan, tapi bebas dari belenggu batin. Menjadi manusia yang hadir dengan makna, berguna untuk sesama, dan terus bertumbuh menjadi lebih baik, hari ini, esok, dan seterusnya. Hari ini, bangsa kita kembali merayakan hari yang sakral—hari kemerdekaan Indonesia. Setiap tanggal 17 Agustus, bendera dikibarkan, lagu dinyanyikan, dan lomba digelar di berbagai penjuru negeri. Semuanya penuh semangat, penuh suka cita. Namun, di tengah suasana riuh itu, aku memilih diam sejenak. Bertanya pada diriku sendiri: “Sudahkah aku benar-benar merdeka?” Merdeka, bagiku, bukan sekadar lepas dari penjajahan bangsa lain. Merdeka adalah ketika aku benar-benar bebas secara lahir dan batin. Bebas dari rasa takut, dari belenggu pikiran yang mengikat, dari perasaan menjadi beban bagi orang lain. Merdeka adalah ketika aku bisa menjadi manusia yang selayaknya manusia: hadir dengan makna, be...

REBO KASAN TRADISI DOA DAN IKATAN BATIN DI BULAN SAFAR

Setiap tradisi punya cerita dan maknanya sendiri. Ada yang sekadar jadi warisan, ada pula yang tumbuh menjadi ikatan batin. Bagi saya, Rebo Kasan di bulan Safar bukan hanya doa bersama, tetapi juga pengingat akan perjalanan hidup dan arti syukur. Rebo Kasan: Ikatan Batin dengan Tradisi.  Di Indonesia, setiap daerah memiliki tradisi yang unik dan sarat makna. Salah satunya adalah Rebo Kasan, atau yang di daerah Jawa biasa disebut Rebo Wekasan, sementara di Kalimantan Barat dikenal dengan nama Robo-Robo. Tradisi ini berlangsung di bulan Safar dalam kalender Hijriah, bulan yang sering diyakini sebagai waktu diturunkannya berbagai marabahaya, bencana, dan penyakit. Tradisi ini biasanya dibuka dengan doa bersama, baik di masjid, rumah tokoh masyarakat, atau rumah kepala suku. Setelah doa, masyarakat melanjutkan dengan makan bersama, menyajikan hidangan khas seperti ketupat, lontong, sayur, ikan, dan berbagai sajian lainnya. Tak jarang tradisi ini dikenal juga sebagai sedekah ketupat , ...

SELAMAT ULANG TAHUN

Agustus Di Dada.   Selamat ulang tahun, meskipun agak terlambat… 🌾 1 Agustus — hari yang mungkin tampak biasa bagi dunia, tapi diam-diam begitu berarti buat perjalanan saya sendiri. Tidak apa-apa kalau tidak ada kue, pesta, atau kejutan. Kadang ulang tahun yang paling berkesan justru datang dalam bentuk sederhana: rasa syukur yang tulus… dan kesadaran bahwa kamu masih ada, masih bertahan, dan masih melangkah. Itu lebih dari cukup. --- Untuk diriku, yang Lahir di Hari Pertama Agustus.  Tidak ada kue hari ini, tidak ada lilin yang ditiup dengan harapan rahasia. Tapi ada satu hal yang tetap menyala: kamu. Kamu yang telah berjalan sejauh ini, melewati badai yang tak semua orang tahu, menyimpan luka yang tidak pernah diumbar, dan tetap memilih untuk bersyukur — meski kadang dunia tidak memberikan alasan yang mudah untuk itu. Tahun ini, tidak ada pesta. Tapi ada dirimu yang tumbuh perlahan, belajar menerima hidup tanpa tergesa, dan memeluk diri sendiri dengan lebih lembut dari sebe...

HIDUP HANYA SEKALI BAGIAN 15

Berikut ini kelanjutan Bagian 15 dari jurnal Hidup Hanya Sekali. Aku masih tetap menjaga nuansa lembut, reflektif, dan penuh rasa syukur yang terasa begitu kuat dari jurnal ini: --- Bagian 15 : Masih Ada Aku Disini.  Hari ini, ada rasa yang begitu hangat mengalir dalam dada. Bahagia—bukan karena segalanya mudah, tetapi karena aku berhasil bertahan. Bisa menulis jurnal kecil ini pun terasa seperti keajaiban sederhana yang tak ternilai. Setiap kata yang tertulis seolah menjadi saksi perjalanan panjang yang tak semua orang tahu. Ini bukan hanya catatan biasa, tapi bagian dari hidupku. Bagian dari perjuangan yang sunyi, dan bagian dari harapan yang tak pernah benar-benar padam meski sempat redup. Tak terasa, sudah satu tahun berlalu sejak aku melewati masa yang paling kritis. Masa ketika aku berada di titik paling rapuh, saat tubuh lemah dan hati pun ikut meredup. Ada hari ketika rasanya ingin menyerah, melepas semua beban dan diam dalam gelap. Dan aku rasa… itu manusiawi. Tapi ternyat...

PESONA INDAHNYA BUKIT DAOLONG 800 MDPL SENTUL CITY BOGOR JAWA BARAT

Via Gunung Ciung• Bukit DAOLONG adalah sebuah perbukitan yang terletak di kawasan Sentul City. Dengan akses utama yaitu melalui pintu masuk Cibuluh Land Sentul City biasanya orang-orang dalam melakukan pendakian menuju Bukit DAOLONG ini.Selain Cibuluh land sebenarnya masih banyak sekali akses menuju Bukit Daolong ini, seperti melaui Wangun Bukit Panasin, Gunung Pancar, Gunung Ciung, Pondok Pemburu, Pasir Limo Curug Kencana Sentul City dan masih banyak lagi.  Bukit Daolong ini berlokasi di Sentul City Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor Jawa Barat. Dan akses yang saya gunakan saat itu melalui Gunung Ciung masuk dan keluar saya malalui gunung ini.Kenapa saya memilih gunung Ciung ini ? Karena Gunung Ciung ini selain dekat dari rumah dan akses menuju Gunung Ciung ini juga sangat mudah. Saya sangat suka sekali sama Gunung Ciung ini, meskipun saat pendakian pertama saat itu di sambut dengan air hujan serta kabut yang tebal dan jalur track yang sangat licin dan ten...