Langsung ke konten utama

KAMPUNG PASIR POGOR 1 RT 004 RW 004 DESA CILEMBER CISARUA BOGOR

Selamat malam guys balik lagi sama gue Ags seperti biasanya gue kalie ini bakalan cerita hasil perjalanan gue tadi,iya tepat di hari ini guys selagi ada waktu buat menulis kenapa gak kan.
Perjalanan kalie ini sih bisa di bilang gak jauh-jauh banget ya,masih di sekitaran rumah.Berawal dari ketertarikan gue melihat padi yang begitu hijau sumpah di situ gue tertarik buat ambil foto dengan view sawah plus kampung tempat gue tinggal dan tepat di belakang rumah-rumah menjulang tinggi bukit-bukit nan hijau semakin indah aja kan buat di pandang.

Oke jadi begini guys gue gak bermaksud atau berniat buat ngambil foto gitu aja,niat utama gue ya mau ke depan ke minimarket gitu yappzzz ke Alfamart ada sesuatu gitu yang gue mau bayar.Tepat pada pukul 08.00 WIB gue jalan kan,tadi pagi cuacanya cerah bangettt semakin menambah keindahan tersendiri buat padi-padinya,sumpah semakin betah gue tinggal di sini,lahir di sini,besar pun di sini,di kampung halaman tercinta.Dengan segala keindahanya membuat gue senang menjadi bagiannya,semoga keindahan yang gue saksikan hari ini akan tetap berlanjut sampai kapan pun sampai akhir hayat ini,biar generasi penerus nanti bisa sama halnya merasakan apa yang gue rasakan juga guys,semoga ya.

Dengan keramah tamahan penduduknya semakin menambah nilai tersendiri buat kampung yang gue tinggalin ini,iya dong orang indonesia kan ramah-ramah termasuk orang Pasir Pogor juga.Walau terkadang ada juga yang kepo sih sebagian pengen tauuuu...aja urusan orang,mungkin di setiap daeran atau kampung manapun pasti ada ya orang seperti itu.Kok malah curcol ya haha,oke kembali ke cerita gue yang sebenarnya,jadi sawah yang gue foto itu orang sini bilang sawah Almarhum Ki Oin,berhubung yang punya sawahnya udah meninggal guys ya jadi seperti itu,sekarang sih di teruskan oleh anak-anaknya yang gue denger dari mamah yaitu namanya Mang Omay ya kalau gak salah.Ya siapa pun itu yang penting sawahnya masih ada sampe sekarang dan gak berubah dari dulu tetap seperti itu dari zaman dulu gue waktu masih kecil,suka perang lumpur,ngambil tutut,ngambil daun genjer,main layangan,bahkan nangkap ikan kecil-kecil di sawah tersebut.Pokonya banyak dah kenangan-kenangan yang gak bisa gue lupain dari masa-masa nakal gue waktu kecil,seru dah pokoknya.
Dari foto sederhana yang gue ambil ternyata banyak menyimpan cerita,terutama di masa kecil ya,gue jadi senyum-senyum sendiri kalau ingat-ingat lagi kesitu,dan gue bangga bisa melihat yang hijau-hijau tanpa perlu merogoh kocek yang terlalu dalam alias gratis guys dimana lagi coba kalau bukan di kampung tercinta ini,mata segar hati pun senang jiaahh haha.

Sedikit tapi berkesan dan bermakna,buat kalian semua nih ya buat siapa pun itu:
Kemana pun kalian pergi sejauh apapun itu jangan pernah yang namanya melupakan kampung halaman kalian guys,karena bagaimana pun juga dari situlah kalian berasal.
Semoga bermanfaat ya artikel atau cerita gue kalie ini,dan bisa memberikan inspirasi buat kalian semua,bahwa menikamati keindahan itu gak harus selalu jauh-jauh cukup di sekitaran rumah kita so itu udah bisa membuat gue bahagian jiaaahh bahagia hahaha..
Sampai ketemu di cerita gue selanjutnya ya guys..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SELAMAT HARI ULANG TAHUN REPUBLIK INDONESIA YANG KE 80

Perjalanan Menuju Merdeka Seutuhnya.  Merdeka bukan hanya milik bangsa, tapi juga milik jiwa. Bukan sekadar bebas dari penjajahan, tapi bebas dari belenggu batin. Menjadi manusia yang hadir dengan makna, berguna untuk sesama, dan terus bertumbuh menjadi lebih baik, hari ini, esok, dan seterusnya. Hari ini, bangsa kita kembali merayakan hari yang sakral—hari kemerdekaan Indonesia. Setiap tanggal 17 Agustus, bendera dikibarkan, lagu dinyanyikan, dan lomba digelar di berbagai penjuru negeri. Semuanya penuh semangat, penuh suka cita. Namun, di tengah suasana riuh itu, aku memilih diam sejenak. Bertanya pada diriku sendiri: “Sudahkah aku benar-benar merdeka?” Merdeka, bagiku, bukan sekadar lepas dari penjajahan bangsa lain. Merdeka adalah ketika aku benar-benar bebas secara lahir dan batin. Bebas dari rasa takut, dari belenggu pikiran yang mengikat, dari perasaan menjadi beban bagi orang lain. Merdeka adalah ketika aku bisa menjadi manusia yang selayaknya manusia: hadir dengan makna, be...

REBO KASAN TRADISI DOA DAN IKATAN BATIN DI BULAN SAFAR

Setiap tradisi punya cerita dan maknanya sendiri. Ada yang sekadar jadi warisan, ada pula yang tumbuh menjadi ikatan batin. Bagi saya, Rebo Kasan di bulan Safar bukan hanya doa bersama, tetapi juga pengingat akan perjalanan hidup dan arti syukur. Rebo Kasan: Ikatan Batin dengan Tradisi.  Di Indonesia, setiap daerah memiliki tradisi yang unik dan sarat makna. Salah satunya adalah Rebo Kasan, atau yang di daerah Jawa biasa disebut Rebo Wekasan, sementara di Kalimantan Barat dikenal dengan nama Robo-Robo. Tradisi ini berlangsung di bulan Safar dalam kalender Hijriah, bulan yang sering diyakini sebagai waktu diturunkannya berbagai marabahaya, bencana, dan penyakit. Tradisi ini biasanya dibuka dengan doa bersama, baik di masjid, rumah tokoh masyarakat, atau rumah kepala suku. Setelah doa, masyarakat melanjutkan dengan makan bersama, menyajikan hidangan khas seperti ketupat, lontong, sayur, ikan, dan berbagai sajian lainnya. Tak jarang tradisi ini dikenal juga sebagai sedekah ketupat , ...

SELAMAT ULANG TAHUN

Agustus Di Dada.   Selamat ulang tahun, meskipun agak terlambat… 🌾 1 Agustus — hari yang mungkin tampak biasa bagi dunia, tapi diam-diam begitu berarti buat perjalanan saya sendiri. Tidak apa-apa kalau tidak ada kue, pesta, atau kejutan. Kadang ulang tahun yang paling berkesan justru datang dalam bentuk sederhana: rasa syukur yang tulus… dan kesadaran bahwa kamu masih ada, masih bertahan, dan masih melangkah. Itu lebih dari cukup. --- Untuk diriku, yang Lahir di Hari Pertama Agustus.  Tidak ada kue hari ini, tidak ada lilin yang ditiup dengan harapan rahasia. Tapi ada satu hal yang tetap menyala: kamu. Kamu yang telah berjalan sejauh ini, melewati badai yang tak semua orang tahu, menyimpan luka yang tidak pernah diumbar, dan tetap memilih untuk bersyukur — meski kadang dunia tidak memberikan alasan yang mudah untuk itu. Tahun ini, tidak ada pesta. Tapi ada dirimu yang tumbuh perlahan, belajar menerima hidup tanpa tergesa, dan memeluk diri sendiri dengan lebih lembut dari sebe...

HIDUP HANYA SEKALI BAGIAN 15

Berikut ini kelanjutan Bagian 15 dari jurnal Hidup Hanya Sekali. Aku masih tetap menjaga nuansa lembut, reflektif, dan penuh rasa syukur yang terasa begitu kuat dari jurnal ini: --- Bagian 15 : Masih Ada Aku Disini.  Hari ini, ada rasa yang begitu hangat mengalir dalam dada. Bahagia—bukan karena segalanya mudah, tetapi karena aku berhasil bertahan. Bisa menulis jurnal kecil ini pun terasa seperti keajaiban sederhana yang tak ternilai. Setiap kata yang tertulis seolah menjadi saksi perjalanan panjang yang tak semua orang tahu. Ini bukan hanya catatan biasa, tapi bagian dari hidupku. Bagian dari perjuangan yang sunyi, dan bagian dari harapan yang tak pernah benar-benar padam meski sempat redup. Tak terasa, sudah satu tahun berlalu sejak aku melewati masa yang paling kritis. Masa ketika aku berada di titik paling rapuh, saat tubuh lemah dan hati pun ikut meredup. Ada hari ketika rasanya ingin menyerah, melepas semua beban dan diam dalam gelap. Dan aku rasa… itu manusiawi. Tapi ternyat...

PESONA INDAHNYA BUKIT DAOLONG 800 MDPL SENTUL CITY BOGOR JAWA BARAT

Via Gunung Ciung• Bukit DAOLONG adalah sebuah perbukitan yang terletak di kawasan Sentul City. Dengan akses utama yaitu melalui pintu masuk Cibuluh Land Sentul City biasanya orang-orang dalam melakukan pendakian menuju Bukit DAOLONG ini.Selain Cibuluh land sebenarnya masih banyak sekali akses menuju Bukit Daolong ini, seperti melaui Wangun Bukit Panasin, Gunung Pancar, Gunung Ciung, Pondok Pemburu, Pasir Limo Curug Kencana Sentul City dan masih banyak lagi.  Bukit Daolong ini berlokasi di Sentul City Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor Jawa Barat. Dan akses yang saya gunakan saat itu melalui Gunung Ciung masuk dan keluar saya malalui gunung ini.Kenapa saya memilih gunung Ciung ini ? Karena Gunung Ciung ini selain dekat dari rumah dan akses menuju Gunung Ciung ini juga sangat mudah. Saya sangat suka sekali sama Gunung Ciung ini, meskipun saat pendakian pertama saat itu di sambut dengan air hujan serta kabut yang tebal dan jalur track yang sangat licin dan ten...