Langsung ke konten utama

A True Story

Sebuah Kisah Nyata atau bahasa kerennya A True Story mungkin cuma kata itu yang tepat buat judul postingan gue,karena semua yang gue tulis itu emang beneran terjadi sumpah so buat kedepan nya mungkin tinggal nambahin bagian-bagianya aja gitu contok (part1/part2).Biar lebih simpel sih intinya.

Satu Putaran Mempawah Sampai Pinyuh Dengan Kecepatan 40km/jam.

Ini semalem masih jadi begini biasa pertanya mau mancing lagi kita kaya waktu malam minggu itu,dan semalem itu agak berbeda mancing,jelas beda kita mancing di laut wuuiiihhhh mantap tapi bukan di tengah lautnya ya.Untuk pertama kalie nya gue mancing di laut sini deket rumah gak deket-deket banget sih lumayan lah ada sekitar 500 m mah.Nah waktu itu gue otw jam 8 malam berlima mantappp ada kawan baru betul sekali gue,Nardi,Deni,Ryan,dan Agung itu dia kawan barunya.Langsung meluncur kelokasi dengan lancar dan selamat sampai di tepi laut.
Dan ini dia mancing mania mantapp joran pun sudah bertengger,hmmm tapi sayang air laut kini sedang surut dan kita bergegas untuk meninggalkan laut tersebut dan mencari lokasi lain.Yapppzz gak usah jauh-jauh akhirnya kita mancing di dekat rumah Ryan yaitu Bakau Besar tepatnya di dekat jembatan di perahu-perahu gitu.
Mulailah memancing dan gemericik hujan pun turun semakin menambah dinginnya malam waktu itu.Sementara mereka mancing bertiga yaitu Deni,Nardi,Ryan dan Agung udah pulang duluan,so gue gak mau menyia-nyiakan kesempatan gue bergegas pergi ke Mempawah gaspol pokoknya.Sendiri bayangin jalanan sepi sendiri sumpah ini baru pertama kalie gue nekat gue harus berani karena gue pengen bisa seperti orang lain "belajar motor".Dengan kecepatan 40km/jam gue meluncur tuh ke Mempawah dan sesampainya di Mempawah gue balik lagi tapi kalie ini mau langsung ke Pinyuh.Dan alhamdulillah sampai di Pinyuh dengan selamat.
Dari Pinyuh gue niat hati pengen pulang gak enak juga sama Deni dan Nardi gue gak ngomong soalnya sama mereka,you know what kalau gue ngomong pasti gak boleh mulu,makanya gue pergi diam-diam.Dan gue sampai di Bakau Besar dan ternyara benar mereka sudah menunggu gue,sesampainya di situ gue sedikit debat sama Deni agak kesel juga gue tau mereka khawatir dan gue juga tau di sini posisi gue salah karena pergi gak ngomong-ngomong.
Gue itu cuma mau keluar dari zona nyaman gue itu aja karena berlama-lama di zona nyaman itu gak baik men,percaya sama gue.Gue juga butuh kebebasan selayaknya manusia-manusia pada umumnya dan baru gue rasakam itu semalem sumpah.
Karena kalau gue ngikutin terus kata mereka hidup gue gak bakalan berkembang mentok di situ-situ aja.Karena hidup gue itu cuma gue sendiri yang tau kalau gue pengen maju berarti gue harus melakukan semuanya buang rasa takut dan yang terpenting adalah keyakinan.

Sedikit info gue emang belum terlalu lancar bawa motor di usia gue sekarang 23 tahun,tapi gue yakin gue pasti bisa kok.Orang lain mungkin bakalan ketawa kalau tau cerita ini ya tapi emang ini kenyataannya.


Inilah hasil kecemasan kekhawatiran yang berlebihan terhadap gue,gue jadi gak berkembang selayaknya orang-orang pada umumnya.Kekhawatiran yang di mulai dari orang-orang di sekitar,keluarga,orang tua,kakak,adik,dan bahkan mamah.Gue gak menyalahkan mereka gue bahkan banyak-banyak berterima kasih sama mereka itu berarti mereka sayang banget sama gue.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SELAMAT HARI ULANG TAHUN REPUBLIK INDONESIA YANG KE 80

Perjalanan Menuju Merdeka Seutuhnya.  Merdeka bukan hanya milik bangsa, tapi juga milik jiwa. Bukan sekadar bebas dari penjajahan, tapi bebas dari belenggu batin. Menjadi manusia yang hadir dengan makna, berguna untuk sesama, dan terus bertumbuh menjadi lebih baik, hari ini, esok, dan seterusnya. Hari ini, bangsa kita kembali merayakan hari yang sakral—hari kemerdekaan Indonesia. Setiap tanggal 17 Agustus, bendera dikibarkan, lagu dinyanyikan, dan lomba digelar di berbagai penjuru negeri. Semuanya penuh semangat, penuh suka cita. Namun, di tengah suasana riuh itu, aku memilih diam sejenak. Bertanya pada diriku sendiri: “Sudahkah aku benar-benar merdeka?” Merdeka, bagiku, bukan sekadar lepas dari penjajahan bangsa lain. Merdeka adalah ketika aku benar-benar bebas secara lahir dan batin. Bebas dari rasa takut, dari belenggu pikiran yang mengikat, dari perasaan menjadi beban bagi orang lain. Merdeka adalah ketika aku bisa menjadi manusia yang selayaknya manusia: hadir dengan makna, be...

REBO KASAN TRADISI DOA DAN IKATAN BATIN DI BULAN SAFAR

Setiap tradisi punya cerita dan maknanya sendiri. Ada yang sekadar jadi warisan, ada pula yang tumbuh menjadi ikatan batin. Bagi saya, Rebo Kasan di bulan Safar bukan hanya doa bersama, tetapi juga pengingat akan perjalanan hidup dan arti syukur. Rebo Kasan: Ikatan Batin dengan Tradisi.  Di Indonesia, setiap daerah memiliki tradisi yang unik dan sarat makna. Salah satunya adalah Rebo Kasan, atau yang di daerah Jawa biasa disebut Rebo Wekasan, sementara di Kalimantan Barat dikenal dengan nama Robo-Robo. Tradisi ini berlangsung di bulan Safar dalam kalender Hijriah, bulan yang sering diyakini sebagai waktu diturunkannya berbagai marabahaya, bencana, dan penyakit. Tradisi ini biasanya dibuka dengan doa bersama, baik di masjid, rumah tokoh masyarakat, atau rumah kepala suku. Setelah doa, masyarakat melanjutkan dengan makan bersama, menyajikan hidangan khas seperti ketupat, lontong, sayur, ikan, dan berbagai sajian lainnya. Tak jarang tradisi ini dikenal juga sebagai sedekah ketupat , ...

SELAMAT ULANG TAHUN

Agustus Di Dada.   Selamat ulang tahun, meskipun agak terlambat… 🌾 1 Agustus — hari yang mungkin tampak biasa bagi dunia, tapi diam-diam begitu berarti buat perjalanan saya sendiri. Tidak apa-apa kalau tidak ada kue, pesta, atau kejutan. Kadang ulang tahun yang paling berkesan justru datang dalam bentuk sederhana: rasa syukur yang tulus… dan kesadaran bahwa kamu masih ada, masih bertahan, dan masih melangkah. Itu lebih dari cukup. --- Untuk diriku, yang Lahir di Hari Pertama Agustus.  Tidak ada kue hari ini, tidak ada lilin yang ditiup dengan harapan rahasia. Tapi ada satu hal yang tetap menyala: kamu. Kamu yang telah berjalan sejauh ini, melewati badai yang tak semua orang tahu, menyimpan luka yang tidak pernah diumbar, dan tetap memilih untuk bersyukur — meski kadang dunia tidak memberikan alasan yang mudah untuk itu. Tahun ini, tidak ada pesta. Tapi ada dirimu yang tumbuh perlahan, belajar menerima hidup tanpa tergesa, dan memeluk diri sendiri dengan lebih lembut dari sebe...

HIDUP HANYA SEKALI BAGIAN 15

Berikut ini kelanjutan Bagian 15 dari jurnal Hidup Hanya Sekali. Aku masih tetap menjaga nuansa lembut, reflektif, dan penuh rasa syukur yang terasa begitu kuat dari jurnal ini: --- Bagian 15 : Masih Ada Aku Disini.  Hari ini, ada rasa yang begitu hangat mengalir dalam dada. Bahagia—bukan karena segalanya mudah, tetapi karena aku berhasil bertahan. Bisa menulis jurnal kecil ini pun terasa seperti keajaiban sederhana yang tak ternilai. Setiap kata yang tertulis seolah menjadi saksi perjalanan panjang yang tak semua orang tahu. Ini bukan hanya catatan biasa, tapi bagian dari hidupku. Bagian dari perjuangan yang sunyi, dan bagian dari harapan yang tak pernah benar-benar padam meski sempat redup. Tak terasa, sudah satu tahun berlalu sejak aku melewati masa yang paling kritis. Masa ketika aku berada di titik paling rapuh, saat tubuh lemah dan hati pun ikut meredup. Ada hari ketika rasanya ingin menyerah, melepas semua beban dan diam dalam gelap. Dan aku rasa… itu manusiawi. Tapi ternyat...

PESONA INDAHNYA BUKIT DAOLONG 800 MDPL SENTUL CITY BOGOR JAWA BARAT

Via Gunung Ciung• Bukit DAOLONG adalah sebuah perbukitan yang terletak di kawasan Sentul City. Dengan akses utama yaitu melalui pintu masuk Cibuluh Land Sentul City biasanya orang-orang dalam melakukan pendakian menuju Bukit DAOLONG ini.Selain Cibuluh land sebenarnya masih banyak sekali akses menuju Bukit Daolong ini, seperti melaui Wangun Bukit Panasin, Gunung Pancar, Gunung Ciung, Pondok Pemburu, Pasir Limo Curug Kencana Sentul City dan masih banyak lagi.  Bukit Daolong ini berlokasi di Sentul City Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor Jawa Barat. Dan akses yang saya gunakan saat itu melalui Gunung Ciung masuk dan keluar saya malalui gunung ini.Kenapa saya memilih gunung Ciung ini ? Karena Gunung Ciung ini selain dekat dari rumah dan akses menuju Gunung Ciung ini juga sangat mudah. Saya sangat suka sekali sama Gunung Ciung ini, meskipun saat pendakian pertama saat itu di sambut dengan air hujan serta kabut yang tebal dan jalur track yang sangat licin dan ten...